Makassar (ANTARA) - Pejabat (Pj) Wali Kota Makassar, M Iqbal Suhaeb memaparkan proyeksi dalam membangun Kota Makassar sebagai smart city atau kota yang cerdas dengan lebih menekankan rasa nyaman bagi semua.

"Makanya, saya selalu tekankan bahwa smart city itu bukan selalu tentang internet, tapi tentang kenyamanan masyarakatnya," papar Iqbal saat berbicara dalam Focus Group Discussion (FGD) digelar Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (Wantiknas) di  Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat.

Menurut dia, syarat menjadi kota cerdas harus 'Happy Costumer' atau menyenangkan masyarakat, bukan malah kebalikannya. Pemerintah saja yang merasa hebat sendiri.

Sebab, rancu bila pemerintah membuat berbagai sistem aplikasi, kemudian masyarakat justru tidak menikmatinya.

"Belum lagi dari sistem biaya,jangan sampai sistem manual lebih murah dibanding dengan sistem digital, ini yang harus dihindari," ungkapnya.

Mantan Kepala Biro Protokol dan Humas Pemprov Sulsel ini menjelaskan, sejumlah strategi pengembangan Kota Cerdas di Makassar tengah berjalan dengan berbagai tantangan yang dihadapi.

"Banyak sisi yang menopang Smart city. Misalnya Smart Government, kita dorong setiap unit kerja di Pemkot Makassar untuk menjadikan inovasi yang dilahirkan betul-betul bisa diaplikasikan masyarakat dengan baik, setiap sistem antar OPD saling terintegrasi," katanya.

Ia juga menyinggung, jangan hanya membuat berbagai macam aplikasi tapi kemudian tidak dimanfaatkan. Termasuk menciptakan 'Smart People' atau orang-orang cerdas, karena ini bukan pekerjaan mudah.

"Misalnya, urusan memilah sampah, budaya bersih lingkungan sekitar, termasuk juga masih adanya kasus vandalisme yang merusak fasilitas publik kita," ungkap Iqbal.

Menurut dia, untuk pengembangan smart city di kota besar seperti Makassar, tantangan utamanya adalah Smart people, bukan infrastruktur telekomunikasinya.

Pihaknya mengaku sedang membangun gerakan edukasi masyarakat agar lebih partisipatif, memiliki keterlibatan lebih besar, termasuk memberikan masukan-masukan terhadap setiap program pemerintah.

Sementara anggota tim pelaksana Wantiknas, Ashwin Sasongko mengatakan bahwa Pemerintah Pusat sangat fokus pada pengembangan smart city di Indonesia dengan memberi keterlibatan yang lebih luas kepada masyarakat.

"Termasuk melakukan evaluasi berkala terhadap hasil program smart city yang tengah berjalan di setiap daerah," katanya.

Ini sangat perlu diperhatikan fasilitas yang dibangun pemerintah agar betul berfungsi sampai ke masyarakat. Kami lihat di Makassar kini menjadi salah satu kota dengan perkembangansmart city yang menggembirakan," tambah dia.

Tampil sebagai pembicara yakni Dr. Eng Amiruddin yang juga merupakan Dekan Fakultas MIPA, Universitas Hasanuddin, bertindak moderator Armin Lawi, adalah Dosen prodi Ilmu Komputer FMIPA Unhas.

Peserta yang hadir dari berbagai elemen, seperti akademisi serta praktisi di bidang teknologi. Iqbal Suhaeb didampingi, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar, Ismail hajiali, Kadis Perhubungan, Mario Said, Kadis Sosial, Mukhtar Tahir, Kadis Kepala Dinas PM-PTSP Kota Makassar Andi Bukti Djufrie, serta Kadis Perdagangan, Andi Muhammad Yasir.

Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024