Makassar (ANTARA) - Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) XIII Makassar tengah berupaya merampungkan pembangunan tol layang di Jalan Perttarani, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, guna mengejar target pengoperasian pada September mendatang

Kepala BBPJN XIII Makassar Muhammad Insal di Makassar, Kamis, mengatakan pengoperasian tol layang Pettarani ditargetkan pada September 2020 sehingga pihaknya mengajak rekanan agar terus fokus menyelesaikan setiap pekerjaan.

"Masih terus kita kejar (agar selesai tepat waktu). Pengerjaan mulai dari bagian atas dan kini fokus di bawah," ujarnya.

Sebelumnya, Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah mengaku optimistis pengerjaan jalan tol layang Pettarani akan berjalan sesuai target.

Ikon baru Kota Makassar tersebut juga direncanakan diresmikan Presiden Joko Widodo.

Direktur Utama PT Bosowa Marga Nusantara Anwar Toha menjelaskan pengerjaan proyek strategis ini tengah memasuki tahap final.

Secara keseluruhan, progres konstruksi tol layang AP Pettarani sudah mencapai 88 persen. Sementara, untuk pengaspalannya sudah mencapai 67 persen.

“Rencananya, tahap pengaspalan tol layang dengan panjang sekitar 4 kilometer ini sudah selesai pada 30 Agustus mendatang,” katanya.

Selain itu, kata Anwar, beberapa tahap perampungan juga sedang dilakukan. Di antaranya, parapet, pencahayaan dan pengerjaan aksesori jalan lainnya.

Sekadar diketahui, pembangunan Jalan Tol Layang AP Pettarani mulai dikerjakan akhir April 2018 dengan panjang jalur 4,3 kilometer  serta menelan investasi sebesar Rp2,4 triliun.

Jembatan Bailey

Muhammad Insal juga menjelaskan bahwa jembatan Bailey di Kabupaten Luwu Utara yang menghubungkan lima desa sudah dirampungkan pembangunannya.

Bahkan, sudah diresmikan Bupati Lutra Indah Putri Indriani pada 21 Agustus 2020.

"Jembatan Bailey Lutra itu sudah rampung 19 Agustus dan telah diresmikan langsung Bupati Lutra," katanya.

Jembatan Bailey Lutra merupakan jembatan darurat yang disiapkan sebagai pengganti jembatan sebelumnya yang terputus akibat sapuan banjir bandang.

Dan jembatan yang memiliki panjang 60 meter ini sudah dilalui kendaraan dengan kapasitas tertentu. Beroperasinya jembatan ini sekaligus membuka akses warga dari lima desa di Lutra yakni Maipi, Sumillin, Masamba, Lantang Tallang dan Pincara.

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024