Makassar (ANTARA News) - Kawasan sekitar Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Maros belum mampu mendukung tingkat kunjungan wisatawan mancanegara ke Sulsel meningkat.

"Hal ini karena "catchment area" sekitar bandara, belum ada yang menarik untuk dikunjungi, khususnya untuk sektor bisnis dan pariwisata," kata GM PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Rahman Syafrie di Makassar, Kamis.

Menurut dia, status bandara internasional hendaknya kawasan di sekitarnya dapat menjadi "Airport City" sebagai salah satu pengembangan layanan kepada "customer".

Karena itu, lanjut dia, untuk mendorong tingkat kunjungan wisman ke Sulsel meningkat, maka diperlukan dukungan dari Pemprov Sulsel dan Pemkot setempat.

"Keberadaan bandara internasional ini belum dimanfaatkan secara optimal, karena baru melayani dua rute internasional yakni Kuala Lumpur dan Singapura," katanya.

Padahal dari segi kapasitas bandara, dia mengakui, sudah cukup layak untuk melayani sejumlah penerbangan luar negeri dan menjadi rute penerbangan langsung ke mancanegara.

Dia mengatakan, kondisi itu terjadi karena tidak terlepas dari daya tarik dan sarana di Sulsel, khususnya di sektor bisnis dan pariwisata masih dibawah dari sejumlah negara di Asia Tenggara.

Berdasarkan data BPS Sulsel periode Agusutus 2012 diketahui, jumlah wisman yang berkunjung ke daerah ini masih relatif sedikit yakni 1.168 orang yang baru didominasi dari empat negara yakni Sinagpura, Malaysia, Inggris dan Jerman. (T.S036/S016)

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024