Makassar (ANTARA) - Komisi II DPRD Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel) menilai potensi Geopark sepanjang Kabupaten Maros-Kabupaten Pangkep belum dioptimalkan oleh pihak pengelola, untuk menarik wisatawan mancanegara datang berkunjung.
"Kawasan geopark Maros-Pangkep sudah mendapatkan pengakuan UNESCO Globapark (UGG) Maros yang dapat digunakan pihak pengelola yang dinilai tak bekerja maksimal dalam menarik kunjungan wisman," kata Ketua Komisi II DPRD Maros, Marjan Massere saat dikonfirmasi dari Makassar, Minggu.
Menurut dia, selama ini potensi wisata itu masih kurang promosi dan juga infrastruktur pendamping yang dapat digunakan untuk menarik wisman.
Karena itu, dia menyarankan agar pihak pengelola UNESCO Global Geopark Maros-Pangkep dapat bekerja sama dengan agen-agen perjalanan wisata yang sudah berpengalaman tangani familiar dengan wisman yang ada di Bali maupun Batam.
Hal senada dikemukakan General Manager PT Angkasa Pura Indonesia Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar Minggus Gandeguai.
Dia mengatakan, pihak Bandara Hasanuddin dan pengelola Geopark Maros-Pangkep perlu berkolaborasi menggencarkan promosi kawasan Geopark Maros-Pangkep tersebut.
Hal itu dinilai penting agar saat wisatawan tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin juga memiliki referensi kunjungan alternatif selain kunjungan sudah terjadwal.
"Kami siap berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk membantu mempromosikan potensi wisata dan juga membuat maskot fauna khas, misalnya di Sulsel ada monyet hitam atau Macaca Maura," katanya.