Mamuju (ANTARA) - Penyuluh Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) diminta menguasai teknologi informasi dalam melaksanakan tugas.
Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas) Islam Kemenag kabupaten Majene, DR Hasyim, LC di Majene, Kamis, mengatakan, Kemenag Majene memberikan pelatihan kepada seluruh kemenag berasal dari seluruh Kecamatan di Majene.
Ia mengatakan, pelatihan tersebut untuk melakukan pembinaan serta memaksimalkan kinerja penyuluh dalam melaksanakan tugasnya menggunakan media informasi teknologi.
Ia menyampaikan, peradaban masyarakat selaku obyek dakwah akan terus mengalami perubahan seiring dengan pesatnya berkembangnya informasi dan teknologi.
Sehingga, penyuluh agama tidak boleh cemas dan kaku melakukan dakwah agama dengan menyelami dunia yang serba digital teknologi.
"Penyuluh dituntut mampu mengikuti perkembangan zaman dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, khususnya di dunia teknologi, seperti penggunaan media sosial.
Ia meminta, agar penyuluh agama tidak hanya dominan membina tempat Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) tetapi juga melayani obyek sasaran seperti majelis ta’lim atau pengajian masyarakat umum.
Ia meminta, penyuluh agar melakukan pelaporan hasil pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan yang dilaksanakan secara berkala setiap bulan baik secara manual maupun secara digital teknologi dengan memaksimalkan pemanfaatan teknologi yang disiapkan.
"Dalam melaksanakan tugas diminta para penyuluh melaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab untuk memajukan bidang keagamaan di Sulbar," katanya.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Penyuluh Kemenag Mejene diminta kuasai teknologi
Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas) Islam Kemenag kabupaten Majene, DR Hasyim, LC di Majene, Kamis, mengatakan, Kemenag Majene memberikan pelatihan kepada seluruh kemenag berasal dari seluruh Kecamatan di Majene.
Ia mengatakan, pelatihan tersebut untuk melakukan pembinaan serta memaksimalkan kinerja penyuluh dalam melaksanakan tugasnya menggunakan media informasi teknologi.
Ia menyampaikan, peradaban masyarakat selaku obyek dakwah akan terus mengalami perubahan seiring dengan pesatnya berkembangnya informasi dan teknologi.
Sehingga, penyuluh agama tidak boleh cemas dan kaku melakukan dakwah agama dengan menyelami dunia yang serba digital teknologi.
"Penyuluh dituntut mampu mengikuti perkembangan zaman dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, khususnya di dunia teknologi, seperti penggunaan media sosial.
Ia meminta, agar penyuluh agama tidak hanya dominan membina tempat Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) tetapi juga melayani obyek sasaran seperti majelis ta’lim atau pengajian masyarakat umum.
Ia meminta, penyuluh agar melakukan pelaporan hasil pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan yang dilaksanakan secara berkala setiap bulan baik secara manual maupun secara digital teknologi dengan memaksimalkan pemanfaatan teknologi yang disiapkan.
"Dalam melaksanakan tugas diminta para penyuluh melaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab untuk memajukan bidang keagamaan di Sulbar," katanya.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Penyuluh Kemenag Mejene diminta kuasai teknologi