Makassar (ANTARA) - Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kota Makassar Achi Soleman mengatakan, program lorong wisata dan makan enak adalah potret kesetaraan gender.

"Kedua program Pemerintah Kota Makassar ini adalah potret kesetaraan gender ada di dalamnya," kata Achi pada FGD memperingati Hari Perempuan Internasional di Makassar, Selasa.

Dia mengatakan, pada peringatan Hari Perempuan Internasional ini dua program tersebut menjadi perwakilan jika kesetaraan gender dan pengakuan pada perempuan masuk di dalamnya.

Kondisi itu menjadi salah satu yang menyumbang Indeks Kesetaraan Gender teringgi di Makassar, dibandingkan kabupaten/kota lainnya di Sulawesi Selatan.

Termasuk Makassar sudah masuk dalam klaster Kota Layak Anak, klaster pemenuhan hak anak, klaster kota inklusi untuk semua.

Khusus program Lorong Wisata dan Makan Enak bisa diukur dalam pengarusutamaan gendernya, akses, manfaat, kontrol dan partisipasi.

"Akses perempuan dan laki-laki bisa diukur di sini, kemandirian perempuan juga, termasuk menekan laju inflasi," katanya.

Upaya menekan laju inflasi itu, lanjut dia, dapat dilihat saat pandemi COVID-19 sebagian besar makanan online diusahakan oleh para perempuan.

Achi mengatakan, kondisi Pandemi COVID-19 lalu memberikan pelajaran bagi semua pihak bahwa perempuan dapat bertahan di tengah pandemi, bahkan UMKM tumbuh bak jamur di musim hujan sebagian besar dilakukan oleh perempuan.

Hal itu dibenarkan Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Sulsel Fadiah Mahmud.

Menurut dia, kemampuan perempuan untuk tetap bertahan dalam kondisi apapun patut mendapatkan penghargaan dan pengakuan. Hanya saja, hal ini masih sering diabaikan di lapangan.

"Terbukti 48 persen pasar online pada masa pandemi dikuasai perempuan dan secara bertahap menguasai literasi digital untuk menunjang usaha mikro dan kecil menengah," ujarnya.

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024