Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar bersama Direktorat Kearsipan Daerah I Arsip Nasional (ANRI) menjajaki implementasi Aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi atau Srikandi dan tertib arsip .

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto di Makassar, Kamis, menyambut baik upaya implementasi sistem aplikasi terbaru dari kearsipan itu. "Ini langkah maju dalam sistem kearsipan, apalagi saat ini sudah masuk dalam era digitalisasi," ujarnya.

Ramdhan Pomanto mengatakan arsip dan kesejarahan menjadi komitmennya untuk membangun pengalaman bersejarah, seperti membangun Kapal Pinisi di kawasan Center Point of Indonesia (CPI).

Dia menjelaskan, Kapal Pinisi, bagian dari perahu tradisional suku Bugis-Makassar yang sekarang sudah menjadi salah satu ikon legendaris Indonesia.

Ia mengaku jika dirinya tidak hanya ingin memperkenalkan Kapal Pinisi ke mata dunia, tetapi juga menunjukkan bagaimana proses pembuatannya.

"Ini agar ada edukasi ke masyarakat khususnya pelajar di Kota Makassar, termasuk wisatawan bisa belajar bagaimana proses pembuatan Kapal Pinisi. Jadi saya mau pendidikan anak-anak, jadi anak-anak SD lihat terus mulai dari awal sampai akhir," ungkapnya.

Ia bahkan bercerita panjang lebar mengenai sejarah diaspora orang-orang Bugis-Makassar.

Sementara itu Direktur Kearsipan Daerah I Rudi Anton mengatakan dalam audiensinya dengan Wali Kota Makassar, banyak hal yang dibicarakan. Berkaitan dengan kearsipan, jelas Rudi, mereka mencoba mengerucutkan beberapa hal penting untuk menyelamatkan arsip-aset Kota Makassar.

Keduanya menyamakan pemikiran tentang arsip keluarga di Kota Makassar agar bisa dibackup Dinas Perpustakaan dan Keasipan Kota Makassar. Kemudian karena sudah ada transformasi digital maka ada persiapan-persiapan yang dilakukan.

Sebagai contoh, kata dia, arsip tekstual sejak Makassar berdiri itu harus segera dijelaskan statusnya, misalnya yang bernilai sejarah harus segera diserahkan ke Dinas Perpustakaan dan Kearsipan. Dari situ, banyak pembicaraan yang berkembang mengenai sejarah Makassar secara utuh.

"Dan Pak Wali saya pikir paham betul sejarah Makassar yang dikaitkan dengan dunia internasional. Meskipun begitu, apa yang dibicarakan tentu perlu dibuktikan dengan arsip juga. Intinya kita berusaha menertibkan arsip yang sudah tercipta sebelum beralih ke transformasi digital," kata Rudi.

Timnya juga mendukung agar sistem berbasis elektronik mulai dijalankan dengan total dan utuh di Pemkot Makassar.

"Dengan adanya Srikandi hampir tidak ada penciptaan arsip berkas. Semua komunikasi, transkrip, dan korespondensi antara satuan kerja mulai dari tingkat kota hingga kelurahan, misalnya sudah berkorespondensi melalui aplikasi itu," paparnya.

Kelebihan sistem ini akan membuat aksesibilitas yang mudah dan mempermudah masyarakat berurusan dengan pemda. Begitu pula dengan akses terhadap pengetahuan untuk siswa maupun mahasiswa, terutama publik.

Plt Kadis Kominfo Makassar Ismawaty Nur mengungkapkan perihal implementasi Srikandi itu. Hingga kini Diskominfo Makassar aktif membimbing penggunaan aplikasi Srikandi yang berkolaborasi dengan Dinas Kearsipan.

"Harapannya bulan depan sudah launching efektif di seluruh SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah). Dan ini sambil terus kami pantau," katanya.

Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024