Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) memprogramkan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk mencegah stunting.
Bupati Kabupaten Mamuju Sutinah Suhardi di Mamuju, Rabu, mengatakan pemerintah melaksanakan program PMT tinggi protein berbahan pangan lokal untuk balita dan ibu hamil.
Program tersebut bertujuan menekan angka penderita stunting yang jumlahnya sekitar 33,8 persen.
"Provinsi Sulbar menduduki peringkat ke dua di Indonesia sebagai provinsi dengan prevalensi stunting tertinggi mencapai 35 persen, sehingga pemerintah di Mamuju akan terus berupaya menurunkan angka stunting di wilayahnya," ujarnya.
Menurut dia, pemerintah di Mamuju juga terus menekan stunting dengan memberikan pendampingan kepada Ibu hamil dengan kekurangan Energi Kronis (KEK) serta balita kurang gizi sebagai sasaran utama dalam pemberian makanan tambahan lokal berprotein tinggi tersebut.
"Posyandu di Mamuju juga harus terus diperhatikan, dan tidak boleh ada posyandu yang tidak terurus, sebab posyandu merupakan lokus utama yang terintegrasi dalam menangani berbagai persoalan sosial dasar termasuk kesehatan termasuk stunting di Mamuju," katanya.
Bupati Mamuju juga mengajak para kader posyandu untuk lebih rajin lagi berkunjung dan menghidupkan posyandu.
Ia mengatakan, Pemerintah di Mamuju akan terus menekan stunting dengan berbagai program termasuk mensukseskan program tambah darah bagi remaja putri.*
Bupati Kabupaten Mamuju Sutinah Suhardi di Mamuju, Rabu, mengatakan pemerintah melaksanakan program PMT tinggi protein berbahan pangan lokal untuk balita dan ibu hamil.
Program tersebut bertujuan menekan angka penderita stunting yang jumlahnya sekitar 33,8 persen.
"Provinsi Sulbar menduduki peringkat ke dua di Indonesia sebagai provinsi dengan prevalensi stunting tertinggi mencapai 35 persen, sehingga pemerintah di Mamuju akan terus berupaya menurunkan angka stunting di wilayahnya," ujarnya.
Menurut dia, pemerintah di Mamuju juga terus menekan stunting dengan memberikan pendampingan kepada Ibu hamil dengan kekurangan Energi Kronis (KEK) serta balita kurang gizi sebagai sasaran utama dalam pemberian makanan tambahan lokal berprotein tinggi tersebut.
"Posyandu di Mamuju juga harus terus diperhatikan, dan tidak boleh ada posyandu yang tidak terurus, sebab posyandu merupakan lokus utama yang terintegrasi dalam menangani berbagai persoalan sosial dasar termasuk kesehatan termasuk stunting di Mamuju," katanya.
Bupati Mamuju juga mengajak para kader posyandu untuk lebih rajin lagi berkunjung dan menghidupkan posyandu.
Ia mengatakan, Pemerintah di Mamuju akan terus menekan stunting dengan berbagai program termasuk mensukseskan program tambah darah bagi remaja putri.*