Makassar (ANTARA) - Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) mencatat realisasi transfer dana kabupaten dan desa (TKDD) hingga Mei 2023 mencapai Rp9,4 triliun.
Kepala Kantor Wilayah DJPb Sulsel Supendi, di Makassar, Selasa, mengatakan penyaluran TKDD Sulsel pada Januari-Mei 2023 sebesar Rp9,4 triliun dari total pendapatan Rp14,2 triliun.
"Hingga Mei 2023 pendapatan berdasarkan transfer pusat sebesar Rp9,4 triliun dari total pendapatan APBD sebesar Rp14,2 triliun," ujarnya.
Supendi menjelaskan terkontraksinya realisasi TKD Sulsel karena sebagian transfer ke daerah belum tersalurkan dan masih menunggu penyampaian persyaratan salur pemerintah daerah (pemda) dan penyalurannya belum masuk pada jadwal salur.
Dia menyebutkan realisasi pendapatan APBD Sulsel hingga 31 Mei 2023 sebesar Rp14,21 triliun atau secara persentase sebesar 34 persen dari target yang ditetapkan kontribusi pendapatan transfer pemerintah pusat sebesar 66,17 persen.
Sementara realisasi belanja APBD Sulsel hingga 31 Mei 2023 sebesar Rp10,96 triliun didominasi oleh komponen belanja operasional.
Supendi mengatakan pada lima bulan terakhir dana alokasi umum (DAU) telah tersalur Rp7,8 triliun lebih rendah dari periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp8,6 triliun atau mengalami kontraksi minus 9,55 persen (year on year/yoy).
Sedangkan Dana Bagi Hasil (DBH) juga mengalami kontraksi minus 10,94 (yoy) persen pada Januari hingga Mei 2023 itu dengan penyaluran Rp187,65 miliar berbanding Rp210,70 miliar dari jumlah pagu Rp948,64 miliar.
Untuk transfer dana desa terealisasi Rp751,17 miliar, juga mengalami kontraksi minus 12,31 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yakni Januari hingga Mei 2022 sebesar Rp856,60 miliar.
"DAK fisik sudah tersalur Rp107,32 miliar berbanding Rp69,06 miliar meningkat (55,39 persen) dan dana insentif daerah tersalur Rp54,82 miliar berbanding Rp28,41 miliar atau atau meningkat 92,97 persen," ujarnya.
Kepala Kantor Wilayah DJPb Sulsel Supendi, di Makassar, Selasa, mengatakan penyaluran TKDD Sulsel pada Januari-Mei 2023 sebesar Rp9,4 triliun dari total pendapatan Rp14,2 triliun.
"Hingga Mei 2023 pendapatan berdasarkan transfer pusat sebesar Rp9,4 triliun dari total pendapatan APBD sebesar Rp14,2 triliun," ujarnya.
Supendi menjelaskan terkontraksinya realisasi TKD Sulsel karena sebagian transfer ke daerah belum tersalurkan dan masih menunggu penyampaian persyaratan salur pemerintah daerah (pemda) dan penyalurannya belum masuk pada jadwal salur.
Dia menyebutkan realisasi pendapatan APBD Sulsel hingga 31 Mei 2023 sebesar Rp14,21 triliun atau secara persentase sebesar 34 persen dari target yang ditetapkan kontribusi pendapatan transfer pemerintah pusat sebesar 66,17 persen.
Sementara realisasi belanja APBD Sulsel hingga 31 Mei 2023 sebesar Rp10,96 triliun didominasi oleh komponen belanja operasional.
Supendi mengatakan pada lima bulan terakhir dana alokasi umum (DAU) telah tersalur Rp7,8 triliun lebih rendah dari periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp8,6 triliun atau mengalami kontraksi minus 9,55 persen (year on year/yoy).
Sedangkan Dana Bagi Hasil (DBH) juga mengalami kontraksi minus 10,94 (yoy) persen pada Januari hingga Mei 2023 itu dengan penyaluran Rp187,65 miliar berbanding Rp210,70 miliar dari jumlah pagu Rp948,64 miliar.
Untuk transfer dana desa terealisasi Rp751,17 miliar, juga mengalami kontraksi minus 12,31 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yakni Januari hingga Mei 2022 sebesar Rp856,60 miliar.
"DAK fisik sudah tersalur Rp107,32 miliar berbanding Rp69,06 miliar meningkat (55,39 persen) dan dana insentif daerah tersalur Rp54,82 miliar berbanding Rp28,41 miliar atau atau meningkat 92,97 persen," ujarnya.