Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) akan menyalurkan makanan tambahan untuk mencegah stunting d Kabupaten Pasangkayu.

"Bantuan makanan tambahan untuk mencegah stunting akan disalurkan di Kecamatan Pasangkayu dan Kecamatan Bambalamotu Kabupaten Pasangkayu," kata Kepala Inspektorat Provinsi Sulbar, M Natsir, di Mamuju, Jumat.

Ia mengatakan, berdasarkan data pemerintah sebanyak 2.572 orang anak di Kecamatan Pasangkayu, dan 7.917 orang anak di Kecamatan Bambalamotu berisiko stunting.

Ia menyampaikan, bantuan makanan tambahan tersebut yang akan diberikan diantaranya, biskuit, sayuran, susu bagi ibu hamil dan sejumlah jenis makanan tambahan lainnya.

Baca juga: Dinkes Sulbar rumuskan program penanganan stunting di desa

Baca juga: Gubernur Sulbar meminta OPD laporkan progres penanganan stunting

"Bantuan makanan tambahan mencegah stunting tersebut akan diberikan pada saat peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Kabupaten Pasangkayu," katanya.

Menurut dia, stunting di Sulbar merupakan masalah pembangunan yang dihadapi pemerintah termasuk anak tidak sekolah, inflasi maupun kemiskinan ekstrem.

Ia menyampaikan, berdasarkan hasil studi status gizi (SDGI) menunjukkan prevalensi stunting balita di Sulbar sebesar 35 persen atau menjadi daerah tertinggi kedua penderita stunting setelah Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Sebelumnya Penjabat Gubernur Sulawesi Barat Zudan Arif Fakrulloh, mengajak aparatur sipil negara (ASN) di lingkup Pemkab Mamuju menjadi orang tua asuh anak stunting.
 
Pemerintah Provinsi Sulbar sendiri, kata Zudan Arif Fakrulloh, telah melibatkan 6.000 ASN, juga masing-masing menangani satu anak stunting.
 
"Untuk menangani satu anak stunting, cukup menyumbang biaya Rp185 ribu per bulan," ujarnya.

Pewarta : M.Faisal Hanapi
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024