Maros (ANTARA) - Universitas Ciputra menggandeng pemerintah Kabupaten Maros mengembangkan bisnis UMKM dan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
"Kegiatan ini merupakan bagian dari pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Universitas Ciputra, dengan memberikan pelatihan pengelolaan bisnis secara efektif dan berkelanjutan melalui bisnis model kanvas," kata Ketua Program Studi Manajemen Universitas Ciputra Dr E Elia Ardyan di Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros, Selasa.
Dia mengatakan, pelatihan ini menyasar pada pemula maupun yang sudah memulai usaha dengan memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang pentingnya perencanaan suatu usaha, termasuk pemetaan potensi yang bisa dikembangkan ke depan.
Selain itu, lanjut dia, tak kalah pentingnya adalah produk olahan yang dihasilkan memiliki merk yang mudah diterima, diingat dan sekaligus menjadi daya tarik bagi konsumen.
Sementara itu, Dosen Manajemen Universitas Ciputra, Dr St Salmah Sharon, mengatakan pentingnya performa bisnis melalui laporan keuangan.
"Dengan pembukuan keuangan yang rapi, akan mengurangi resiko bisnis, sekaligus akan memudahkan kita mengontrol kelancaran kas," katanya.
Dengan adanya kerjasama dalam bentuk tripartit antara perguruan tinggi, pemerintah dan masyarakat, Bupati Maros HAS Chaidir Syam mengapresiasi kerjasama yang langsung menyentuh kalangan bawah.
Sementara Camat Moncongloe, Herwan selaku perpanjangan tangan pemerintah di tingkat bawah mengatakan, pihaknya turut mengapresiasi kerjasama dan pendampingan masyarakat itu.
"Dengan adanya kerjasama dengan Universitas Ciputra ini diharapkan dapat mengembangkan potensi SDA dan SDM yang ada di lima desa di wilayah Moncongloe, sehingga masyarakat dapat meningkat kesejahteraannya," katanya.
Hal itu dibenarkan Nurmiati dari Bumdes Desa Bonto Bunga.
Dia mengatakan, dengan adanya pembinaan dan dampingan dari perguruan tinggi, diharapkan masyarakat desa dapat memperbaiki kualitas produknya. Termasuk lebih mengembangkan pemasaran.
"Soalnya selama ini, kami selalu terkendala dalam hal pemasaran dan juga membuat kemasan produk yang menarik," katanya.
"Kegiatan ini merupakan bagian dari pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Universitas Ciputra, dengan memberikan pelatihan pengelolaan bisnis secara efektif dan berkelanjutan melalui bisnis model kanvas," kata Ketua Program Studi Manajemen Universitas Ciputra Dr E Elia Ardyan di Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros, Selasa.
Dia mengatakan, pelatihan ini menyasar pada pemula maupun yang sudah memulai usaha dengan memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang pentingnya perencanaan suatu usaha, termasuk pemetaan potensi yang bisa dikembangkan ke depan.
Selain itu, lanjut dia, tak kalah pentingnya adalah produk olahan yang dihasilkan memiliki merk yang mudah diterima, diingat dan sekaligus menjadi daya tarik bagi konsumen.
Sementara itu, Dosen Manajemen Universitas Ciputra, Dr St Salmah Sharon, mengatakan pentingnya performa bisnis melalui laporan keuangan.
"Dengan pembukuan keuangan yang rapi, akan mengurangi resiko bisnis, sekaligus akan memudahkan kita mengontrol kelancaran kas," katanya.
Dengan adanya kerjasama dalam bentuk tripartit antara perguruan tinggi, pemerintah dan masyarakat, Bupati Maros HAS Chaidir Syam mengapresiasi kerjasama yang langsung menyentuh kalangan bawah.
Sementara Camat Moncongloe, Herwan selaku perpanjangan tangan pemerintah di tingkat bawah mengatakan, pihaknya turut mengapresiasi kerjasama dan pendampingan masyarakat itu.
"Dengan adanya kerjasama dengan Universitas Ciputra ini diharapkan dapat mengembangkan potensi SDA dan SDM yang ada di lima desa di wilayah Moncongloe, sehingga masyarakat dapat meningkat kesejahteraannya," katanya.
Hal itu dibenarkan Nurmiati dari Bumdes Desa Bonto Bunga.
Dia mengatakan, dengan adanya pembinaan dan dampingan dari perguruan tinggi, diharapkan masyarakat desa dapat memperbaiki kualitas produknya. Termasuk lebih mengembangkan pemasaran.
"Soalnya selama ini, kami selalu terkendala dalam hal pemasaran dan juga membuat kemasan produk yang menarik," katanya.