Jakarta (ANTARA) - Direktur Eksekutif dan Kepala J.P. Morgan Indonesia Henry Wibowo mengatakan keuangan dan konsumer akan menjadi sektor yang "outperform" pada 2024 yang merupakan tahun politik di Tanah Air.
Outperform adalah istilah pada saham yang diperkirakan kenaikannya bisa melebihi rata-rata pasar.
“Kita masih suka sektor perbankan, kita suka sektor konsumer. Saya rasa dua sektor ini akan tetap ‘outperform’ tahun depan,” kata Henry usai menghadiri 'Go Public Talkshow' di Bursa Efek Indonesia, Jakarta Jumat.
Menurut Henry, hal tersebut dipengaruhi oleh perputaran uang menjelang pemilu yang diprediksi meningkat.
“Menjelang pemilu terjadi peningkatan dalam perputaran uang yang berpotensi untuk mendorong pertumbuhan di sektor konsumer. Dengan meningkatnya kepercayaan domestik, konsumsi dalam negeri pun cenderung meningkat,” ujar Henry.
Sehingga menurutnya, ketertarikan terhadap sektor perbankan dan konsumer pun masih kuat.
Dalam kesempatan tersebut, ia turut menyebut Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO) akan selalu ada pada setiap tahunnya, termasuk saat tahun politik yang biasanya didominasi oleh sektor yang sedang diminati oleh para pelaku pasar.
Oleh karena itu, memahami fundamental ekonomi menjadi penting dalam menilai kelayakan IPO.
“Saya rasa IPO akan selalu ada ya tergantung sektornya aja apa yang bagus, apa yang sedang diminati oleh investor. Kalau kita lihat biasanya balik lagi ke fundamental sih. Saya rasa IPO di Indonesia setiap tahun sudah pasti ada,” ungkap Henry.
Di Bursa Efek Indonesia (BEI) terdapat sebelas sektor perusahaan, diantaranya adalah sektor barang konsumen primer, sektor barang konsumen non primer, sektor industri, sektor energi, dan sektor transportasi & logistik.
Kemudian, terdapat pula sektor kesehatan, sektor infrastruktur, sektor properti, sektor barang baku, sektor teknologi, dan sektor keuangan.
Outperform adalah istilah pada saham yang diperkirakan kenaikannya bisa melebihi rata-rata pasar.
“Kita masih suka sektor perbankan, kita suka sektor konsumer. Saya rasa dua sektor ini akan tetap ‘outperform’ tahun depan,” kata Henry usai menghadiri 'Go Public Talkshow' di Bursa Efek Indonesia, Jakarta Jumat.
Menurut Henry, hal tersebut dipengaruhi oleh perputaran uang menjelang pemilu yang diprediksi meningkat.
“Menjelang pemilu terjadi peningkatan dalam perputaran uang yang berpotensi untuk mendorong pertumbuhan di sektor konsumer. Dengan meningkatnya kepercayaan domestik, konsumsi dalam negeri pun cenderung meningkat,” ujar Henry.
Sehingga menurutnya, ketertarikan terhadap sektor perbankan dan konsumer pun masih kuat.
Dalam kesempatan tersebut, ia turut menyebut Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO) akan selalu ada pada setiap tahunnya, termasuk saat tahun politik yang biasanya didominasi oleh sektor yang sedang diminati oleh para pelaku pasar.
Oleh karena itu, memahami fundamental ekonomi menjadi penting dalam menilai kelayakan IPO.
“Saya rasa IPO akan selalu ada ya tergantung sektornya aja apa yang bagus, apa yang sedang diminati oleh investor. Kalau kita lihat biasanya balik lagi ke fundamental sih. Saya rasa IPO di Indonesia setiap tahun sudah pasti ada,” ungkap Henry.
Di Bursa Efek Indonesia (BEI) terdapat sebelas sektor perusahaan, diantaranya adalah sektor barang konsumen primer, sektor barang konsumen non primer, sektor industri, sektor energi, dan sektor transportasi & logistik.
Kemudian, terdapat pula sektor kesehatan, sektor infrastruktur, sektor properti, sektor barang baku, sektor teknologi, dan sektor keuangan.