Makassar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulsel dan Pemprov Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bertemu membahas kelanjutan aset Sulawesi Selatan di Yogyakarta.

"Kita terima kunjungan dari Pemprov DIY terkait dengan bahasan aset Pemerintah Sulawesi Selatan yang ada di Yogyakarta. Kunjungan ini sebenarnya kunjungan balasan yang sebelumnya sudah kita lakukan kunjungan ke Yogyakarta," ujar Penjabat Sekdaprov Sulsel Andi Muhammad Arsjad, dalam keterangannya di Makassar, Sabtu.

Dalam pertemuan tersebut, Arsjad menjelaskan pihaknya membahas tindak lanjut terkait sertifikasi aset daerah milik Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan yang ada di Yogyakarta.

Menurutnya, upaya fasilitasi dari Pemprov DIY ini menjadi dukungan yang baik di tengah upaya Pemprov Sulsel melakukan penataan aset melalui BPKAD, termasuk aset-aset yang ada di luar daerah Provinsi Sulawesi Selatan.

Di mana, kata dia, ada lima aset Sulsel disana, empat di antaranya sudah bersertifikat dan satu belum. Yang belum itu sekarang ini diperuntukkan untuk asrama mahasiswa.

"Nah, Alhamdulillah, dari hasil koordinasi, kita bersyukur Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta bersedia memfasilitasi untuk penerbitan sertifikat tersebut," ucapnya.

Ia pun berharap dengan adanya kepastian tersebut, maka nantinya aset-aset milik Pemprov Sulsel dapat lebih terjaga.

Sementara itu, Sekdaprov DIY Beny Suharsono, menjelaskan, kunjungannya ke Sulawesi Selatan untuk membangun kerja sama secara konkret antara Pemerintah DIY dengan Pemerintah Sulawesi Selatan.

Terlebih, menurutnya, keduanya punya hubungan sejarah yang sangat erat yang juga dikuatkan Pj Sekda Sulsel dan Pj Gubernur Sulsel dalam pertemuan itu.

Terkait dengan pembahasan dalam pertemuan itu, Beny mengatakan Pemerintah Provinsi DIY akan membantu menyelesaikan masalah tersebut dan sudah ada titik terang.

"Beberapa hal yang bisa kita selesaikan antara Pemerintah Sulawesi Selatan dan Pemerintah DIY. Akar masalahnya sudah mulai (ada) titik terang dan mudah-mudahan semua bisa kita selesaikan. Kami ingin segera bantu menyelesaikan hal-hal yang bisa kami bantu selesaikan," ucapnya.

Bahkan, Beny mengungkapkan masyarakat Sulawesi Selatan termasuk mahasiswa Sulsel yang ada di Yogyakarta adalah anak-anak yang berada dalam naungan yang sama yakni naungan Pemerintahan yang dipimpin oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X meskipun dialektika dan dinamika masing-masing daerah berbeda.

Misalnya, bagaimana anak-anak Sulawesi Selatan di Yogya, semua jadi anaknya Sri Sultan di sana dengan dialektika dan dinamika harus diasah.

"Masyarakat Sulawesi yang di sana tidak harus jadi orang Jawa tetap jadi orang Sulawesi yang kalau 'Pangandikan', pangandikan itu berbicara keras. Biarlah keras tapi tidak boleh dengan kekerasan supaya kita menjalin hubungan dengan erat," ujarnya.*

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024