Makassar (ANTARA) - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep) Sulawesi Selatan bersama Nobel Indonesia Institute berkolaborasi dalam pelaksanaan pelayanan perekaman KTP pada program Identitas Kependudukan Digital (IKD).

"Program IKD ini adalah media yang saling melengkapi antara KTP fisik dan digital. Tetapi, ini tidak serta merta menghilangkan KTP yang fisik. kata Kepala Bidang Pengelola Informasi Kependudukan Dukcapil Pangkep Ilmuddin, Rabu.

Kendati demikian, secara geografis di wilayah Sulsel masih banyak daerah memiliki jaringan internet yang kuat, namun di sisi lain ada pula daerah yang minim akan ketersediaan jaringan internet.

Ia menjelaskan, program IKD itu memiliki profit yang besar, salah satunya adalah keamanan data pemilik KTP yang tidak dapat dimanipulasi maupun dipalsukan karena sudah masuk data base.

"Target Pemerintah Pusat pada 2024 hampir 59 persen sudah menggunakan IKD, dan ini wajib bagi setiap Dukcapil untuk melakukan pendataan di IKD tersebut," tutur dia menekankan.

Melalui kolaborasi Bersama Nobel Indonesia Institute berkaitan dengan program IKD, kata dia, akan sangat membantu, apalagi mahasiswa magang yang mengetahui tentang teknologi informasi turut dilibatkan.

Sementara itu, Pembimbing Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Mandiri Nobel Indonesia Nurani menuturkan dalam proses pelayanan KTP, pihaknya turut melibatkan mahasiswa pada program IKD tersebut.

"Kebetulan mahasiswa kami juga mengadakan sosialisasi pembuatan IKD serta simulasi. Seperti, pelayanan KTP, perekaman KTP, pergantian KTP mencetak KTP mencetak KIA atau KTP anak," ujarnya.

Menurutnya, untuk proses pelayanan KTP tidak dibarengi dengan pembuatan KTP fisik. Tetapi, data yang diajukan dapat diperbaharui misalnya KTP dan kartu keluarga (KK) melalui IKD yang bisa diunduh di ponsel masing-masing.

Harapannya, mahasiswa yang magang di Dukcapil Pangkep dapat mendapatkan pengetahuan lebih baik sekaligus diberikan sertifikat dengan nilai kuliah terintegrasi selama satu semester.

"Jadi, mahasiswa tidak perlu risau dengan proses perkuliahannya. Sebab, itu terintegrasi dengan nilai mereka karena telah mengikuti program MBKM mandiri satu semester serta diberikan penilaian UTS nantinya," kata Nurani menambahkan.

Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024