Mamuju (ANTARA) - Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Deskranasda) Provinsi Sulawesi Barat Sofha Marwah Bahtiar mendorong pengembangan batik khas Sulbar.

"Kami mendorong pengembangan batik khas Sulbar yang memiliki ciri dan corak tersendiri," kata Sofha Marwah, di Mamuju, Sabtu.

Shofa Marwah yang juga selaku Penjabat Ketua PKK Sulbar itu menyampaikan, Dekranasda akan fokus pada pelatihan pembuatan batik khas Sulbar.

"Hal itu yang menjadi salah satu perhatian Dekranasda Sulbar ke depan," ujar Shofa Marwah.

Salah satu upaya untuk membangkitkan batik khas Sulbar lanjut Shofa Marwah, yakni akan menggelar kompetisi tenun se-kabupaten di Sulbar dengan menampilkan karya-karya batik khas dari daerah masing- masing.

"Sebagai bentuk keseriusan kami membangkitkan batik khas Sulbar, Deskranasda akan menggelar kompetisi tenun se- kabupaten di Sulbar dengan menampilkan karya-karya batik khas dari daerah masing- masing," terang Shofa Marwah.

Ia mengakui, salah satu kendala yang dihadapi Dekranasda Sulbar saat ini, yakni terkait anggaran.

"Anggaran kita memang terbatas namun ke depan kita harapkan ada anggaran yang disiapkan untuk pelatihan Batik Sulbar. Itu akan kita fokuskan," kata Sofha Marwah.

Beragam motif dan corak batik khas Sulbar, yakni Lipaq Saqbe yang mengandung motif geometris klasik sederhana, dihiasi dengan berbagai simbol suku.

Kemudian, motif Mandar Batik yang menggambarkan rumah Raja Mamuju dengan karakteristik utama tangga di sebelah kiri bangunan rumah kayu yang biasanya memiliki kombinasi yang bervariasi seperti dengan perahu Sandeq, dan burung Maleo.

Selanjutnya, motif Sekomandi yang merupakan salah satu tenun ikat khas warga Kalumpang Kabupaten Mamuju dengan pola geometris hitam dan putih, yang warna hitamnya menggunakan pewarna alami, terbuat dari rumput khas di wilayah tersebut.

Serta, motif batik Perahu Sandeq yang merupakan perahu khas suku Mandar yang melambangkan kekuatan bahari di wilayah Sulbar.

 

Pewarta : Amirullah
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024