Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kota Makassar melalui Dinas Pariwisata menghadirkan sembilan rumah mode yang menampilkan pakaian adat Bugis-Makassar dalam peragaan busana di F8 Makassar Festival.
Kepala Dinas Pariwisata Makassar Muhammad Roem di Makassar, Jumat, mengatakan salah satu segmen kegiatan Makassar International Eight Festival and Forum (F8) adalah “fashion” dengan menghadirkan perancang busana dan salon pengantin yang memamerkan karyanya.
“Segmen fashion menampilkan keindahan budaya busana pengantin Bugis-Makassar di Zona 3 F8 dan ini merupakan bagian dari upaya kami dalam melestarikannya,” ujarnya.
Kesembilan salon kecantikan dan pengantin tersebut tergabung dalam Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Himpunan Penata Rambut Pengantin (HARPI) Kota Melati Makassar.
Bertajuk “Makassar Sekalia”, sembilan salon pengantin peserta memamerkan koleksi terbaik gaun pengantin adat Bugis-Makassar, menampilkan keindahan detail dan keunikan setiap desainnya.
Diiringi alat musik lagu Anging Mammiri, para model pria dan wanita berjalan anggun di atas catwalk sambil memamerkan baju bodo dengan berbagai warna dan desain modern namun tetap mempertahankan ciri khasnya.
Muhammad Roem memberikan apresiasi atas kontribusi segmen fashion dalam memajukan budaya Makassar sesuai dengan tema “Makassar Sekalia”.
Roem mengatakan, peragaan busana ini tidak hanya menampilkan keindahan estetika baju bodo, namun juga menjadi stimulus semangat melestarikan kearifan lokal di era modern yang terus berubah.
“Dengan adanya platform seperti F8 diharapkan kekayaan budaya Sulsel khususnya dari segi busana tradisional dapat terus dijaga dan dikembangkan untuk generasi mendatang,” jelasnya.
Salah satu penonton, Gio, mengungkapkan kegembiraannya atas penampilan fashion show yang menghibur tersebut.
“Ini pengalaman pertama saya menyaksikan fashion show yang begitu kental dengan kearifan lokal, menarik sekali,” jelasnya.
Fashion show ini tidak hanya sekedar panggung untuk memamerkan fashion, namun juga sebagai upaya melestarikan dan mempromosikan kekayaan budaya Makassar ke dunia internasional.
Kepala Dinas Pariwisata Makassar Muhammad Roem di Makassar, Jumat, mengatakan salah satu segmen kegiatan Makassar International Eight Festival and Forum (F8) adalah “fashion” dengan menghadirkan perancang busana dan salon pengantin yang memamerkan karyanya.
“Segmen fashion menampilkan keindahan budaya busana pengantin Bugis-Makassar di Zona 3 F8 dan ini merupakan bagian dari upaya kami dalam melestarikannya,” ujarnya.
Kesembilan salon kecantikan dan pengantin tersebut tergabung dalam Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Himpunan Penata Rambut Pengantin (HARPI) Kota Melati Makassar.
Bertajuk “Makassar Sekalia”, sembilan salon pengantin peserta memamerkan koleksi terbaik gaun pengantin adat Bugis-Makassar, menampilkan keindahan detail dan keunikan setiap desainnya.
Diiringi alat musik lagu Anging Mammiri, para model pria dan wanita berjalan anggun di atas catwalk sambil memamerkan baju bodo dengan berbagai warna dan desain modern namun tetap mempertahankan ciri khasnya.
Muhammad Roem memberikan apresiasi atas kontribusi segmen fashion dalam memajukan budaya Makassar sesuai dengan tema “Makassar Sekalia”.
Roem mengatakan, peragaan busana ini tidak hanya menampilkan keindahan estetika baju bodo, namun juga menjadi stimulus semangat melestarikan kearifan lokal di era modern yang terus berubah.
“Dengan adanya platform seperti F8 diharapkan kekayaan budaya Sulsel khususnya dari segi busana tradisional dapat terus dijaga dan dikembangkan untuk generasi mendatang,” jelasnya.
Salah satu penonton, Gio, mengungkapkan kegembiraannya atas penampilan fashion show yang menghibur tersebut.
“Ini pengalaman pertama saya menyaksikan fashion show yang begitu kental dengan kearifan lokal, menarik sekali,” jelasnya.
Fashion show ini tidak hanya sekedar panggung untuk memamerkan fashion, namun juga sebagai upaya melestarikan dan mempromosikan kekayaan budaya Makassar ke dunia internasional.