Makassar (ANTARA) - Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan (Sekprov) Jufri Rahman menerima kunjungan Dewan Pertahanan Nasional (Wantannas) Republik Indonesia di Ruang Rapat Pimpinan Kantor Gubernur Sulsel, Selasa.
Menerima kunjungan tersebut, Jufri Rahman mengatakan, kunjungan Wantannas RI menjadi bukti bahwa Provinsi Sulsel sebagai pintu gerbang Indonesia Timur menjadi fokus perhatian pemerintah pusat.
“Hal ini menunjukkan Sulsel sebagai provinsi pintu gerbang KTI benar-benar menjadi fokus perhatian pemerintah pusat dalam rangka merumuskan kebijakan. Karena jika Wantannas turun tangan berarti ada permasalahan penting yang harus ditindaklanjuti di Sulsel,” dia dikatakan.
Dengan cara itu, Jufri Rahman menegaskan, akan memudahkan seluruh kebutuhan data yang dibutuhkan Wantannas dalam rangka penyusunan kebijakan pemerintah pusat hingga Pemerintah Provinsi Selo Selatan.
Bahkan, Jufri Rahman mengaku siap menindaklanjuti segala kebutuhan Wantannas RI, jika ada kendala dalam studinya di Sulsel.
“Bahwa apabila memerlukan atau membutuhkan data dari pemerintah provinsi, kami siap menyediakannya, dan juga untuk hal-hal yang bersifat teknis silahkan langsung menghubungi SKPD teknis terkait dan jika ada kendala beritahu saya, maka saya akan tindak lanjuti,” tegasnya.
Jufri Rahman pun berharap hasil kajian Wantannas ini dibuat untuk kepentingan nasional dan bisa lebih bermanfaat bagi masyarakat Sulsel.
Sekjen Wantannas Wakil Laksamana TNI DR TSNB Hutabarat menjelaskan, kunjungannya ke Sulsel dalam rangka pendataan dan bahan penyusunan rekomendasi kebijakan kepada Presiden terkait tema 'Optimalisasi Hilirisasi Produk Kelautan dan Perikanan Guna Mewujudkan Ekonomi Biru di Dunia. Kerangka Ketahanan Nasional'.
Pemilihan lokasi kunjungan di Provinsi Sulsel erat kaitannya dengan potensi ekonomi biru.
“Ekonomi kelautan atau ekonomi maritim mengacu pada pemanfaatan sumber daya laut secara berkelanjutan untuk peningkatan perekonomian, peningkatan taraf hidup (kesejahteraan) masyarakat, dan kesehatan/keberlanjutan ekosistem laut,” ujarnya.
Untuk mewujudkan hal tersebut, lanjutnya, pemerintah menerapkan kebijakan hilirisasi sebagai katalis perekonomian Indonesia.
“Pemerintah perlu melakukan berbagai transformasi untuk mengoptimalkan hilirisasi sumber daya kelautan dan perikanan. Hal ini membuktikan bahwa hilirisasi memiliki nilai strategis dalam meningkatkan nilai tambah produk kelautan dan perikanan yang belum optimal,” jelasnya.
TSNB Hutabarat mengatakan, ada beberapa permasalahan yang perlu diselidiki Wantannas dalam studinya di Korea Selatan. Yakni hilirisasi produk kelautan dan perikanan, ketersediaan prasarana/sarana pengolahan produk kelautan dan perikanan, serta inovasi dan teknologi pengolahan produk kelautan dan perikanan.
Selain itu, tambahnya, kunjungannya ke Sulsel juga untuk berdiskusi dan memperoleh data mengenai rumusan kebijakan yang akan disusun dan disampaikan kepada Presiden RI.
“Diharapkan melalui diskusi yang kami lakukan, kita dapat memperoleh data berupa gambaran umum tentang Pemerintah Provinsi Selo Selatan, termasuk potensi kelautan dan perikanan,” tutupnya.
Menerima kunjungan tersebut, Jufri Rahman mengatakan, kunjungan Wantannas RI menjadi bukti bahwa Provinsi Sulsel sebagai pintu gerbang Indonesia Timur menjadi fokus perhatian pemerintah pusat.
“Hal ini menunjukkan Sulsel sebagai provinsi pintu gerbang KTI benar-benar menjadi fokus perhatian pemerintah pusat dalam rangka merumuskan kebijakan. Karena jika Wantannas turun tangan berarti ada permasalahan penting yang harus ditindaklanjuti di Sulsel,” dia dikatakan.
Dengan cara itu, Jufri Rahman menegaskan, akan memudahkan seluruh kebutuhan data yang dibutuhkan Wantannas dalam rangka penyusunan kebijakan pemerintah pusat hingga Pemerintah Provinsi Selo Selatan.
Bahkan, Jufri Rahman mengaku siap menindaklanjuti segala kebutuhan Wantannas RI, jika ada kendala dalam studinya di Sulsel.
“Bahwa apabila memerlukan atau membutuhkan data dari pemerintah provinsi, kami siap menyediakannya, dan juga untuk hal-hal yang bersifat teknis silahkan langsung menghubungi SKPD teknis terkait dan jika ada kendala beritahu saya, maka saya akan tindak lanjuti,” tegasnya.
Jufri Rahman pun berharap hasil kajian Wantannas ini dibuat untuk kepentingan nasional dan bisa lebih bermanfaat bagi masyarakat Sulsel.
Sekjen Wantannas Wakil Laksamana TNI DR TSNB Hutabarat menjelaskan, kunjungannya ke Sulsel dalam rangka pendataan dan bahan penyusunan rekomendasi kebijakan kepada Presiden terkait tema 'Optimalisasi Hilirisasi Produk Kelautan dan Perikanan Guna Mewujudkan Ekonomi Biru di Dunia. Kerangka Ketahanan Nasional'.
Pemilihan lokasi kunjungan di Provinsi Sulsel erat kaitannya dengan potensi ekonomi biru.
“Ekonomi kelautan atau ekonomi maritim mengacu pada pemanfaatan sumber daya laut secara berkelanjutan untuk peningkatan perekonomian, peningkatan taraf hidup (kesejahteraan) masyarakat, dan kesehatan/keberlanjutan ekosistem laut,” ujarnya.
Untuk mewujudkan hal tersebut, lanjutnya, pemerintah menerapkan kebijakan hilirisasi sebagai katalis perekonomian Indonesia.
“Pemerintah perlu melakukan berbagai transformasi untuk mengoptimalkan hilirisasi sumber daya kelautan dan perikanan. Hal ini membuktikan bahwa hilirisasi memiliki nilai strategis dalam meningkatkan nilai tambah produk kelautan dan perikanan yang belum optimal,” jelasnya.
TSNB Hutabarat mengatakan, ada beberapa permasalahan yang perlu diselidiki Wantannas dalam studinya di Korea Selatan. Yakni hilirisasi produk kelautan dan perikanan, ketersediaan prasarana/sarana pengolahan produk kelautan dan perikanan, serta inovasi dan teknologi pengolahan produk kelautan dan perikanan.
Selain itu, tambahnya, kunjungannya ke Sulsel juga untuk berdiskusi dan memperoleh data mengenai rumusan kebijakan yang akan disusun dan disampaikan kepada Presiden RI.
“Diharapkan melalui diskusi yang kami lakukan, kita dapat memperoleh data berupa gambaran umum tentang Pemerintah Provinsi Selo Selatan, termasuk potensi kelautan dan perikanan,” tutupnya.