Makassar (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan (Sulsel) menyebut tingkat inflasi tahunan di provinsi itu yang berada di angka 1,77 persen per Agustus 2024 atau masih jauh lebih rendah dari nasional yakni 2,12 persen.
"Inflasi tahunan Sulsel itu 1,77 persen sementara inflasi tingkat nasional itu 2,12 persen. Pengendalian inflasi di Sulsel cukup baik karena masih di bawah nasional," ujar Kepala BPS Sulsel Aryanto di Makassar, Selasa.
Ia mengatakan tingkat inflasi Sulsel pada Agustus 2024 baik secara bulanan (month to month/mtm), tahun kalender (year to date/ytd) maupun tahunan (year on year/yoy) cukup moderat di bawah nasional.
Untuk inflasi tahunan 1,77 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) 105,61 itu, merupakan hasil gabungan dari delapan kota di Sulsel yang menjadi sampel untuk mengukur tingkat inflasi di 24 kabupaten dan kota di provinsi tersebut.
Dari delapan IHK di Sulawesi Selatan, inflasi yoy tertinggi terjadi di Kota Parepare sebesar 2,22 persen dengan IHK sebesar 106,12. Sedangkan inflasi yoy terendah terjadi di Kabupaten Bulukumba sebesar 1,62 dengan IHK sebesar 104,93.
Adapun komoditas utama penyumbang inflasi yoy pada Juli 2024, antara lain; sigaret kretek mesin (SKM), kopi bubuk, ikan benggol, ikan teri, emas perhiasan, kentang, beras, sigaret kretek tangan (SKT), ikan merah dan seragam anak sekolah.
Untuk komoditas penyeimbang inflasi yang memberi andil deflasi yakni bawang merah, tomat, daging ayam ras, beras, telur ayam ras, daun bawang, kol putih, ikan benggol, kacang panjang dan kangkung.
Pada Agustus 2024, dari delapan kabupaten/kota IHK di Provinsi Sulawesi Selatan tujuh diantaranya mengalami deflasi dan satu kota mengalami inflasi secara mtm.
Adapun tujuh kabupaten dan kota itu, Bulukumba deflasi minus 0,03 persen, Watampone (minus 0,28 persen), Kabupaten Sidrap (minus 0,18 persen), Kabupaten Luwu Timur (minus 0,02 persen), Kota Makassar (minus 0,02 persen), Kota Parepare (minus 0,16 persen), Kota Palopo (minus 0,21 persen) dan terakhir Kabupaten Kabupaten Wajo alami inflasi 0,22 persen.
"Kalau melihat secara bulanan atau month to month itu ada tujuh kabupaten dan kota yang alami deflasi dan satu lainnya itu inflasi," ucapnya.
"Inflasi tahunan Sulsel itu 1,77 persen sementara inflasi tingkat nasional itu 2,12 persen. Pengendalian inflasi di Sulsel cukup baik karena masih di bawah nasional," ujar Kepala BPS Sulsel Aryanto di Makassar, Selasa.
Ia mengatakan tingkat inflasi Sulsel pada Agustus 2024 baik secara bulanan (month to month/mtm), tahun kalender (year to date/ytd) maupun tahunan (year on year/yoy) cukup moderat di bawah nasional.
Untuk inflasi tahunan 1,77 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) 105,61 itu, merupakan hasil gabungan dari delapan kota di Sulsel yang menjadi sampel untuk mengukur tingkat inflasi di 24 kabupaten dan kota di provinsi tersebut.
Dari delapan IHK di Sulawesi Selatan, inflasi yoy tertinggi terjadi di Kota Parepare sebesar 2,22 persen dengan IHK sebesar 106,12. Sedangkan inflasi yoy terendah terjadi di Kabupaten Bulukumba sebesar 1,62 dengan IHK sebesar 104,93.
Adapun komoditas utama penyumbang inflasi yoy pada Juli 2024, antara lain; sigaret kretek mesin (SKM), kopi bubuk, ikan benggol, ikan teri, emas perhiasan, kentang, beras, sigaret kretek tangan (SKT), ikan merah dan seragam anak sekolah.
Untuk komoditas penyeimbang inflasi yang memberi andil deflasi yakni bawang merah, tomat, daging ayam ras, beras, telur ayam ras, daun bawang, kol putih, ikan benggol, kacang panjang dan kangkung.
Pada Agustus 2024, dari delapan kabupaten/kota IHK di Provinsi Sulawesi Selatan tujuh diantaranya mengalami deflasi dan satu kota mengalami inflasi secara mtm.
Adapun tujuh kabupaten dan kota itu, Bulukumba deflasi minus 0,03 persen, Watampone (minus 0,28 persen), Kabupaten Sidrap (minus 0,18 persen), Kabupaten Luwu Timur (minus 0,02 persen), Kota Makassar (minus 0,02 persen), Kota Parepare (minus 0,16 persen), Kota Palopo (minus 0,21 persen) dan terakhir Kabupaten Kabupaten Wajo alami inflasi 0,22 persen.
"Kalau melihat secara bulanan atau month to month itu ada tujuh kabupaten dan kota yang alami deflasi dan satu lainnya itu inflasi," ucapnya.