Mamuju (ANTARA) - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (DPKD) Provinsi Sulawesi Barat berkomitmen mengembangkan program literasi sebagai upaya meningkatkan sumber daya manusia (SDM) di daerah itu.
"Kami berkomitmen akan meningkatkan SDM Sulbar melalui pengembangan program literasi," kata Kepala DPKD Sulbar Khaeruddin Anas, pada pemberian penghargaan budaya gemar membaca 2024 dan pengukuhan Bunda Literasi dan Duta Baca Desa, di Mamuju, Kamis.
Khaeruddin Anas menyampaikan, pihaknya akan melaksanakan program literasi secara maksimal, mulai dari peningkatan koleksi buku, pelatihan pengelola perpustakaan desa, hingga pembangunan sarana dan prasarana perpustakaan di daerah-daerah terpencil.
"Dengan semangat kolaborasi dan dukungan dari semua pihak, kami optimistis dapat menciptakan generasi yang lebih gemar membaca dan memiliki daya saing tinggi, tidak hanya di tingkat lokal tetapi juga di tingkat nasional," terang.
Sementara, Sekretaris Daerah Provinsi Sulbar Muhammad Idris yang hadir pada kegiatan itu menekankan pentingnya peran literasi dalam membangun kualitas sumber daya manusia di Sulbar.
"Budaya membaca adalah kunci utama untuk menciptakan generasi yang lebih cerdas dan berdaya saing tinggi. Kami berharap Bunda Literasi dan Duta Baca yang dikukuhkan ini dapat menjadi pionir dalam gerakan literasi di tingkat desa," kata Muhammad Idris.
Pemberian penghargaan Budaya Gemar Membaca 2024 dan pengukuhan Bunda Literasi Desa dan Duta Baca Desa untuk 55 desa se-Sulbar itu dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Kunjung Perpustakaan.
Penghargaan Budaya Gemar Membaca 2024 diberikan kepada individu-individu berprestasi di lingkup literasi.
Penghargaan tersebut meliputi, pustakawan teladan di lingkup Perpustakaan Daerah Sulbar dan arsiparis teladan dari kalangan pengelola arsip di lingkungan Perpustakaan Daerah Sulbar.
Kemudian, pemustaka teraktif, yaitu pengguna perpustakaan yang paling aktif dalam memanfaatkan layanan perpustakaan, pegiat literasi yang menerima uang pembinaan sebagai bentuk apresiasi atas dedikasinya dalam menggerakkan kegiatan literasi di masyarakat.
Pada kesempatan yang sama, sebanyak 55 Bunda Literasi dan Duta Baca Desa resmi dikukuhkan yang dipilih berdasarkan dedikasi dan komitmen mereka dalam meningkatkan budaya baca di desa masing-masing.
"Program ini diharapkan mampu memberikan dampak positif dalam meningkatkan minat baca masyarakat di seluruh Sulbar," kata Muhammad Idris.
"Kami berkomitmen akan meningkatkan SDM Sulbar melalui pengembangan program literasi," kata Kepala DPKD Sulbar Khaeruddin Anas, pada pemberian penghargaan budaya gemar membaca 2024 dan pengukuhan Bunda Literasi dan Duta Baca Desa, di Mamuju, Kamis.
Khaeruddin Anas menyampaikan, pihaknya akan melaksanakan program literasi secara maksimal, mulai dari peningkatan koleksi buku, pelatihan pengelola perpustakaan desa, hingga pembangunan sarana dan prasarana perpustakaan di daerah-daerah terpencil.
"Dengan semangat kolaborasi dan dukungan dari semua pihak, kami optimistis dapat menciptakan generasi yang lebih gemar membaca dan memiliki daya saing tinggi, tidak hanya di tingkat lokal tetapi juga di tingkat nasional," terang.
Sementara, Sekretaris Daerah Provinsi Sulbar Muhammad Idris yang hadir pada kegiatan itu menekankan pentingnya peran literasi dalam membangun kualitas sumber daya manusia di Sulbar.
"Budaya membaca adalah kunci utama untuk menciptakan generasi yang lebih cerdas dan berdaya saing tinggi. Kami berharap Bunda Literasi dan Duta Baca yang dikukuhkan ini dapat menjadi pionir dalam gerakan literasi di tingkat desa," kata Muhammad Idris.
Pemberian penghargaan Budaya Gemar Membaca 2024 dan pengukuhan Bunda Literasi Desa dan Duta Baca Desa untuk 55 desa se-Sulbar itu dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Kunjung Perpustakaan.
Penghargaan Budaya Gemar Membaca 2024 diberikan kepada individu-individu berprestasi di lingkup literasi.
Penghargaan tersebut meliputi, pustakawan teladan di lingkup Perpustakaan Daerah Sulbar dan arsiparis teladan dari kalangan pengelola arsip di lingkungan Perpustakaan Daerah Sulbar.
Kemudian, pemustaka teraktif, yaitu pengguna perpustakaan yang paling aktif dalam memanfaatkan layanan perpustakaan, pegiat literasi yang menerima uang pembinaan sebagai bentuk apresiasi atas dedikasinya dalam menggerakkan kegiatan literasi di masyarakat.
Pada kesempatan yang sama, sebanyak 55 Bunda Literasi dan Duta Baca Desa resmi dikukuhkan yang dipilih berdasarkan dedikasi dan komitmen mereka dalam meningkatkan budaya baca di desa masing-masing.
"Program ini diharapkan mampu memberikan dampak positif dalam meningkatkan minat baca masyarakat di seluruh Sulbar," kata Muhammad Idris.