Mamuju (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Barat (Sulbar) merilis nominal transaksi kartu ATM debit tercatat sebesar Rp5,07 triliun dengan volume transaksi sebanyak 3,75 juta.
"Dari total Rp5,07 triliun itu, Kabupaten Mamuju tercatat sebagai daerah dengan nominal transaksi ATM debit terbesar yang mencapai Rp1,73 triliun atau 34,1 persen, kemudian diikuti oleh Kabupaten Polewali Mandar sebesar Rp1,52 triliun atau 29,9 persen," kata Kepala BI Perwakilan Sulbar Gunawan Purbowo, di Mamuju, Jumat.
Ia juga menyebut transaksi uang elektronik di Provinsi Sulbar tercatat sebesar Rp103,1 miliar atau meningkat 12,09 persen dengan volume transaksi sebanyak 837.224 atau 16,51 persen.
Sementara itu, transaksi kartu kredit di Sulbar tercatat sebesar Rp17,50 miliar dengan volume transaksi sebanyak 17.426 transaksi atau meningkat sebesar 6,87 persen.
Ia menyampaikan bahwa telah terjadi penambahan jumlah pengguna layanan keuangan digital QRIS di wilayah Sulbar sebanyak 11.224 orang, sehingga total pengguna QRIS di Sulbar hingga Juli 2024 adalah sebesar 96.207 orang pengguna.
"Jika dibandingkan secara nasional, jumlah pengguna QRIS di Sulbar pada tahun 2023 masih menempati peringkat kedua terendah Nasional setelah Maluku Utara," katanya.
Ia menyebut pada Juli 2024, volume dan nominal transaksi QRIS terpantau berpusat di Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Polewali Mandar.
"Kabupaten Mamuju menempati peringkat pertama dengan nominal transaksi QRIS sebesar Rp33,67 miliar atau 60,0 persen kemudian Kabupaten Polewali Mandar sebesar Rp10,11 miliar atau 18,1 persen, selanjutnya nominal transaksi QRIS di Sulbar sebesar Rp329,42 miliar dengan volume sebanyak 2,10 juta transaksi," ujarnya.
Gunawan menambahkan, BI Sulbar akan terus berupaya meningkatkan layanan keuangan perbankan, agar dapat berkontribusi bagi tumbuhnya investasi dan meningkatkan ekonomi daerah.
"Dari total Rp5,07 triliun itu, Kabupaten Mamuju tercatat sebagai daerah dengan nominal transaksi ATM debit terbesar yang mencapai Rp1,73 triliun atau 34,1 persen, kemudian diikuti oleh Kabupaten Polewali Mandar sebesar Rp1,52 triliun atau 29,9 persen," kata Kepala BI Perwakilan Sulbar Gunawan Purbowo, di Mamuju, Jumat.
Ia juga menyebut transaksi uang elektronik di Provinsi Sulbar tercatat sebesar Rp103,1 miliar atau meningkat 12,09 persen dengan volume transaksi sebanyak 837.224 atau 16,51 persen.
Sementara itu, transaksi kartu kredit di Sulbar tercatat sebesar Rp17,50 miliar dengan volume transaksi sebanyak 17.426 transaksi atau meningkat sebesar 6,87 persen.
Ia menyampaikan bahwa telah terjadi penambahan jumlah pengguna layanan keuangan digital QRIS di wilayah Sulbar sebanyak 11.224 orang, sehingga total pengguna QRIS di Sulbar hingga Juli 2024 adalah sebesar 96.207 orang pengguna.
"Jika dibandingkan secara nasional, jumlah pengguna QRIS di Sulbar pada tahun 2023 masih menempati peringkat kedua terendah Nasional setelah Maluku Utara," katanya.
Ia menyebut pada Juli 2024, volume dan nominal transaksi QRIS terpantau berpusat di Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Polewali Mandar.
"Kabupaten Mamuju menempati peringkat pertama dengan nominal transaksi QRIS sebesar Rp33,67 miliar atau 60,0 persen kemudian Kabupaten Polewali Mandar sebesar Rp10,11 miliar atau 18,1 persen, selanjutnya nominal transaksi QRIS di Sulbar sebesar Rp329,42 miliar dengan volume sebanyak 2,10 juta transaksi," ujarnya.
Gunawan menambahkan, BI Sulbar akan terus berupaya meningkatkan layanan keuangan perbankan, agar dapat berkontribusi bagi tumbuhnya investasi dan meningkatkan ekonomi daerah.