Makassar (ANTARA) - Musyawarah Wilayah (Muswil) Dewan Pimpinan Wilayah Persatuan Guru Madrasah Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan (DPW PGMI Sulsel) membahas pemerataan sebaran guru.

"Kegiatan yang dilaksanakan secara hybrid ini dihadiri langsung oleh 100-an peserta perwakilan dari DPD PGMI se-Sulsel dan 400-an peserta daring," kata Kepala Kanwil Kemenag Sulsel H Muhammad Tonang di Makassar, Sabtu.

Dia mengatakan, Muswil DPW PGMI Sulsel yang dirangkaikan dengan seminar nasional ini menaruh harapan besar pada organisasi profesi guru madrasah untuk terus tumbuh berkembang demi peningkatan kompetensi dan kesejahteraan anggotanya.

Menurut dia, PGMI sebagai mitra Kementerian Agama diharapkan dapat membantu Kemenag dalam peningkatan kompetensi guru madrasah, membantu meningkatkan kesejahteraan, sekaligus melakukan advokasi atas permasalahan yang dihadapi seperti persoalan pemerataan sebaran guru.

Menurut Tonang, potensi yang dimiliki oleh PGMI Sulsel luar biasa dengan jumlah anggota yang mencapai 28 ribu orang, baik yang berstatus PNS, PPPK, maupun honorer. “Dari segi jumlah, semua ini menjadi potensi untuk bisa dikelola oleh PGMI,” imbuhnya.

Selain itu, Tonang juga meminta kepada PGMI untuk terus mendorong anggotanya meningkatkan kualifikasi dan kompetensi, sehingga dapat beradaptasi dengan lingkungan sekitar dan juga dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat.

Dia juga menyoroti penempatan guru madrasah di Sulsel yang tidak merata, sehingga ada sejumlah guru yang menumpuk di satu tempat, sementara di tempat lain ada yang kekurangan guru.

“Guru di Sulsel sebarannya masih tidak merata, olehnya itu kita lakukan pemetaan guru-guru kita yang ada di madrasah, baik yang PNS termasuk guru PPPK. Sebaran guru masih menumpuk pada wilayah tertentu, seperti di perkotaan dan madrasah negeri. Ini nanti kita tertibkan,” bebernya.

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024