Makassar (ANTARA) - Program bantuan beras pangan menyasar 28 ribu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selatan.
"Sebanyak 28 ribu KPM di Kabupaten Maros kembali mendapat bantuan beras pangan yang disalurkan Dinas Sosial," kata Kepala Dinas Sosial Kabupaten Maros Suwardi Sawedi di Maros, Selasa.
Menurut dia, setiap KPM mendapatkan 10 kilogram beras seperti sebelumnya, sehingga total beras yang disalurkan tercatat sebanyak 280 ton beras.
Dia menjelaskan, program pemerintah pusat ini sudah memasuki tahap ketujuh. Para penerima bantuan ini berasal dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
“Hasil DTKS itulah kemudian disampaikan kepada tim beranggotakan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Bappeda, dan Dinsos, untuk melakukan rapat memverifikasi calon penerima,” jelasnya.
Sementara itu, salah seorang penerima Program bantuan beras pangan, Nursia dari Kecamatan Lau Maros mengatakan, sangat bersyukur menerima bantuan beras, karena saat ini harga beras cukup mahal untuk warga kurang mampu.
Dia mengatakan, sebelum mendapatkan bantuan beras terlebih dahulu didata dan diverifikasi oleh pihak petugas.
Menurut dia, setelah dicocokkan datanya, ternyata masih masuk sebagai penerima bantuan kali ini.
"Sebanyak 28 ribu KPM di Kabupaten Maros kembali mendapat bantuan beras pangan yang disalurkan Dinas Sosial," kata Kepala Dinas Sosial Kabupaten Maros Suwardi Sawedi di Maros, Selasa.
Menurut dia, setiap KPM mendapatkan 10 kilogram beras seperti sebelumnya, sehingga total beras yang disalurkan tercatat sebanyak 280 ton beras.
Dia menjelaskan, program pemerintah pusat ini sudah memasuki tahap ketujuh. Para penerima bantuan ini berasal dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
“Hasil DTKS itulah kemudian disampaikan kepada tim beranggotakan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Bappeda, dan Dinsos, untuk melakukan rapat memverifikasi calon penerima,” jelasnya.
Sementara itu, salah seorang penerima Program bantuan beras pangan, Nursia dari Kecamatan Lau Maros mengatakan, sangat bersyukur menerima bantuan beras, karena saat ini harga beras cukup mahal untuk warga kurang mampu.
Dia mengatakan, sebelum mendapatkan bantuan beras terlebih dahulu didata dan diverifikasi oleh pihak petugas.
Menurut dia, setelah dicocokkan datanya, ternyata masih masuk sebagai penerima bantuan kali ini.