Makassar (ANTARA) - Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin (Unhas) dan Balai Taman Nasional Kepulauan Togean (TNKT) Sulawesi Tengah, membahas peta jalan (roadmap) penelitian dan konsep pengembangan pengelolaan perikanan berkelanjutan di TNKT.

Kepala Balai TNKT Sulawesi Tengah (Sulteng) Abdul Rajab dalam keterangannya di Makassar, Kamis, menyampaikan tujuan kedatangannya di Unhas dalam rangka pengembangan kawasan sebagai cagar biosfer yang tentunya memerlukan peta jalan ke depan sehingga TNKT bisa lebih bagus lagi dalam perencanaan pengembangannya. 

“Hal ini tentunya sangat dibutuhkan kontribusi dari pihak universitas dalam pengembangan yang dimaksud, sehingga penyusunan roadmap dan implementasinya ke depan butuh kolaborasi yang lebih intens, dan FIKP Unhas selama ini telah berkolaborasi dengan TNKT,” ucapnya. 

Abdul Rajab kemudian memaparkan bagaimana kompleksnya keanekaragaman hayati di kawasan itu, keberadaan berbagai jenis hewan dan tumbuhan endemik seperti salah satu jenis karang (Acropora togianensis) dan kelengkapan ekosistem laut.

Selain itu kompleksnya kondisi sosial budaya dimana kawasan TNKT ditempati oleh empat etnik dengan karakter dan kearifan lokal yang berbeda.

Sementara Wakil Dekan Bidang Kemitraan, Riset, Inovasi dan Alumni FIKP Unhas Prof Ahmad Faizal menjelaskan FIKP memiliki lima program studi yang semuanya memiliki keterkaitan dengan aktivitas di TKNT, baik untuk kegiatan pendidikan, penelitian, maupun untuk kolaborasi dalam bidang pengabdian.

Sejak lama pihaknya sudah menjalin berbagai kerja sama dengan TNKT dalam bidang penelitian dan perlu diintensifkan untuk bidang-bidang lainnya.

Taman Nasional Kepulauan Togean(TNKT) adalah sebuah taman nasional di Kepulauan Togean yang terletak di Teluk Tomini, Sulteng, yang diresmikan pada tahun 2004.

Secara administrasi wilayah ini berada di Kabupaten Tojo Una-una, yang kemudian pada tahun 2019 ditetapkan di Paris sebagai Cagar Biosfer oleh UNESCO. Dengan status ganda sebagai Taman Nasional dan Cagar Biosfer maka pengelolaan kawasan memerlukan perencanaan yang matang.

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024