Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kota Makassar, Sulawesi Selatan menggagas pembentukan komunitas 'Pandawara' dengan melibatkan anak jalanan, anak terlantar, dan warga kurang mampu sebagai bagian dari tim khusus yang akan mengelola sampah.
Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin di Makassar, Selasa, mengatakan Pandawara ini diisi oleh anak jalanan, anak terlantar, dan warga kurang mampu yang nantinya akan mengelola sampah-sampah sekaligus sebagai bentuk pemberdayaan agar memiliki keterampilan dan penghasilan yang layak.
"Pentingnya pengelolaan sampah yang tepat, kolaborasi lintas sektor, dan pelibatan seluruh elemen masyarakat," ujarnya.
Pandawara adalah sebuah kelompok pemuda asal Bandung yang aktif dalam kegiatan pelestarian lingkungan, khususnya dalam aksi bersih-bersih sampah di sungai dan pantai.
Munafri Arifuddin menegaskan komitmennya untuk menjadikan Makassar sebagai kota zero waste atau nol sampah dalam kurun waktu tiga tahun.
Salah satu langkah yang akan dilakukan adalah mengembalikan keberadaan tumbuhan endemik yang sudah jarang dijumpai di Kota Makassar. Pemkot akan mencari bibit pohon endemik dan menanamnya kembali di berbagai wilayah.
Mereka akan dilatih menjadi tenaga terampil dalam pengelolaan sampah, sehingga memiliki penghasilan sekaligus berkontribusi menjaga lingkungan.
"Daripada mereka turun ke jalan, lebih baik mereka terlibat dalam pengelolaan sampah," katanya.
Selain pemberdayaan masyarakat, Pemkot Makassar juga berencana menggandeng pabrik-pabrik pengelolaan untuk mengubah sampah menjadi sumber ekonomi.
Munafri mencontohkan pemanfaatan maggot yang mampu menguraikan sampah organik secara efektif, sebagai model pengelolaan yang dapat diadopsi warga.
"Saya targetkan rumah tangga di Makassar bisa menjadi nol sampah karena terkelola dengan baik," terangnya.