Makassar (ANTARA) - Wali Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Munafri Arifuddin menyambut baik usulan dan gagasan dari Komunitas Disabilitas serta melibatkan mereka dalam membangun kota ramah, adil, dan aman untuk seluruh warga.
"Kami sangat terbuka dan mengapresiasi atas inisiatif komunitas disabilitas yang terus mendorong Makassar menjadi kota ramah dan setara," ujarnya di Makassar, Senin.
Munafri Arifuddin menegaskan Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar bertekad kuat membangun kota yang memberikan ruang adil bagi seluruh warga, termasuk penyandang disabilitas.
"Kota inklusif bukan hanya slogan, tetapi prinsip pembangunan yang harus diwujudkan. Pemkot Makassar berkomitmen memberi ruang, akses, dan kesempatan yang sama bagi semua," katanya.
Ia juga menyambut baik usulan agenda dan deklarasi Kota Inklusif pada perayaan Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2025 yang akan dilaksanakan pertengahan Desember 2025.
Menurutnya, peran komunitas disabilitas sangat penting karena merekalah yang paling memahami kebutuhan dan hambatan di lapangan.
"Kami memastikan Pemkot Makassar terbuka untuk kolaborasi, termasuk dalam pembahasan revisi Perda Disabilitas bersama DPRD," katanya.
Melalui Program Yayasan Satu Nama, pihaknya ingin memperkuat kolaborasi dengan Pemkot Makassar dan YASMI Sulawesi untuk merumuskan langkah-langkah strategis dalam mewujudkan kota inklusif.
"Salah satu fokus yang saat ini didorong adalah revisi Peraturan Daerah (Perda) Disabilitas Kota Makassar," terangnya.
Sementara itu Field Officer (FO) Program Yayasan Satu Nama, Ikra menyebutkan Perda Disabilitas Nomor 6 Tahun 2013 sudah tidak lagi sinkron dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, sehingga pembaruan regulasi menjadi kebutuhan mendesak.
"Kemarin kami juga sudah bertemu dengan Ketua DPRD dan beliau sangat mendukung adanya revisi perda," ucapnya.