Tapanuli Tengah (ANTARA) - Sejumlah warga di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, menyaksikan Divan mempertaruhkan nyawanya demi menyelamatkan sang ayah yang menderita stroke saat longsor melanda wilayah itu.
Divan Simangunsong (21) adalah warga Perumahan Pandan Permai, Aek Matauli, Sibuluan Indah, Kecamatan Pandan.
Salah satu tetangga korban, Pindo Pasaribu saat ditemui di lokasi kejadian, Sabtu, menuturkan longsor besar itu terjadi, Selasa (25/11) pukul 09.30 WIB setelah sebelumnya hujan deras mengguyur kawasan Pandan selama lima hari empat malam.
Divan saat itu sempat menyelamatkan diri keluar dari rumah bersama keluarganya. Namun, kata Pindo, setelah keluarga aman, korban memutuskan masuk kembali untuk memastikan tidak ada perlengkapan milik sang ayah tertinggal di rumah.
Namun saat korban kembali masuk, longsor susulan yang lebih hebat membawa batang kayu dan bongkahan batu berdiameter hingga dua meter dari Bukit Aek Matauli itu langsung mengubur.
"Warga sempat menarik dia, tapi kakinya jatuh ke selokan. Tidak ada waktu, bukit sudah runtuh lagi," kata dia, seraya mengingat pesan terakhir Divan kepada orang tuanya sebelum berlari kembali ke arah rumah.
“Teriak dia pergilah bapak mamak (cari pengungsian aman) saya yang akan mencari kalian nanti,” ujar Pindo menirukan ucapan korban yang kini menjadi kenangan bagi keluarga dan kerabat.