Makassar (Antara Sulsel) - General Management External Corporate Communication PT Telkomsel Pusat Denny Abidin mengatakan, pertumbuhan pengguna internet di Indonesia rata-rata naik 51 persen pertahun.
"Dari pengguna internet ini, sekitar 34 persen diantaranya merupakan pengguna sosial media," kata Denny pada Workshop Public Relations (Kehumasan) yang mengusung tema "Menaklukkan dan Mensinergikan Media Massa-Sosial di Era Digital" di Makassar, Jumat.
Dia mengatakan, dengan perkembangan teknologi komunikasi itu telah mencatat sebanyak 371 juta sim card beredar di Indonesia atau melebihi jumlah penduduk Indonesia.
Fenomena itu, lanjut dia, seorang pengguna handphone menggunakan dua atau lebih handphone dan sim card.
Mencermati kondisi tersebut, dia mengatakan, tantangan profesi humas dewasa ini adalah menjadi humas digital.
Menurut Denny, selaku humas digital dituntut mampu menguasai pemaduan peran humas tradisional, juga memadukan hasil penelitian, sosial media dan inti pemasaran.
Sementara itu, Akademisi yang merupakan pakar PR dan Pemasaran dari Universitas Hasanuddin, Makassar Dr Muh Akbar mengatakan, selaku humas harus mampu mengetahui visi misi media yang akan menjadi tempatnya menyosialisasikan program atau produknya.
Akademisi sekaligus praktisi ini lebih mengulas pada kondisi ril di lapangan yang dihadapi humas dan kiat-kiat menembus media. Sementara Pimpinan Redaksi Harian Fajar Ruslan Ramli, Phd mengajak sekitar 70 orang peserta workshop melakukan praktik membuat rilis.
"Peranan Humas atau PR di sini harus mampu menjadi mediator antara publik dan pengambil kebijakan yang dihumasinya," katanya.
Dengan demikian, lanjutnya, peranan humas harus baik ke lingkungan internal dan eksternal (media), sehingga peran humas dapat selaras dengan fungsinya sebagai perpanjangan tangan informasi perusahaan atau institusinya.
Workshop yang digelar AF Communication bekerja sama dengan Harian Fajar ini, didukung sponsorship dari PT Telkomsel Sulampua, PT Pertamina MOR VII dan PT Pelindo IV Makassar ini diakhiri dengan kunjungan media ke Kantor Redaksi Harian Fajar, Makassar.
"Dari pengguna internet ini, sekitar 34 persen diantaranya merupakan pengguna sosial media," kata Denny pada Workshop Public Relations (Kehumasan) yang mengusung tema "Menaklukkan dan Mensinergikan Media Massa-Sosial di Era Digital" di Makassar, Jumat.
Dia mengatakan, dengan perkembangan teknologi komunikasi itu telah mencatat sebanyak 371 juta sim card beredar di Indonesia atau melebihi jumlah penduduk Indonesia.
Fenomena itu, lanjut dia, seorang pengguna handphone menggunakan dua atau lebih handphone dan sim card.
Mencermati kondisi tersebut, dia mengatakan, tantangan profesi humas dewasa ini adalah menjadi humas digital.
Menurut Denny, selaku humas digital dituntut mampu menguasai pemaduan peran humas tradisional, juga memadukan hasil penelitian, sosial media dan inti pemasaran.
Sementara itu, Akademisi yang merupakan pakar PR dan Pemasaran dari Universitas Hasanuddin, Makassar Dr Muh Akbar mengatakan, selaku humas harus mampu mengetahui visi misi media yang akan menjadi tempatnya menyosialisasikan program atau produknya.
Akademisi sekaligus praktisi ini lebih mengulas pada kondisi ril di lapangan yang dihadapi humas dan kiat-kiat menembus media. Sementara Pimpinan Redaksi Harian Fajar Ruslan Ramli, Phd mengajak sekitar 70 orang peserta workshop melakukan praktik membuat rilis.
"Peranan Humas atau PR di sini harus mampu menjadi mediator antara publik dan pengambil kebijakan yang dihumasinya," katanya.
Dengan demikian, lanjutnya, peranan humas harus baik ke lingkungan internal dan eksternal (media), sehingga peran humas dapat selaras dengan fungsinya sebagai perpanjangan tangan informasi perusahaan atau institusinya.
Workshop yang digelar AF Communication bekerja sama dengan Harian Fajar ini, didukung sponsorship dari PT Telkomsel Sulampua, PT Pertamina MOR VII dan PT Pelindo IV Makassar ini diakhiri dengan kunjungan media ke Kantor Redaksi Harian Fajar, Makassar.