Bekraf gelar Kreatifood Showcase 2018 di Makassar
Kota Makassar merupakan kota kesembilan dalam penyelenggaraan Kreatifood Show yang dilakukan Deputi Pemasaran, Bekraf
Makassar (Antaranews Sulsel) - Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menggelar Kreatifood Showcase 2018 di Makassar sebagai kota kesembilan di Indonesia untuk mempertemukan distributor dengan para FoodStarup Indonesia pada 9 - 11 November 2018.
"Kota Makassar merupakan kota kesembilan dalam penyelenggaraan Kreatifood Show yang dilakukan Deputi Pemasaran, Bekraf," kata Direktur Pengembangan Pasar Dalam Negeri Deputi IV Bidang Pemasaran Bekraf Sappe Sirait di Makassar, Jumat.
Delapan kota lainnya yang sudah menggelar acara serupa adalah Surabaya, Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Malang, dan Samarinda.
Dia mengatakan, kota terakhir yang akan menjadi penyelenggara adalah Bali. Pada kegiatan ini akan menampilkan sedikitnya 15 jenis produk unggulan hasil kreativitas pengusaha muda yang tersebar di Indonesia.
Kreatifood merupakan acara yang digelar Bekraf untuk meningkatkan subsektor kuliner dengan menghubungkan perusahaan rintisan (starup) kuliner kepada kanal distribusi pemasaran produk serta meningkatkan peluang investasi dari akses permodal non perbankan.
Menurut dia, pada 2018 ini terpilih 100 starup dengan berbagai jenis produk usaha, dan dari jumlah tersebut dipilih 15 starup untuk memasarkan produknya di Makassar pada Kreatifood Showcase 2018.
Hal itu dibenarkan salah seorang finalis starup yang memproduksi "Rujaker" Hendy Suprapto pada kesempatan yang sama.
Menurut dia, melalui program Bekraf ini memberi peluang bagi pengusaha pemula dalam mengembangkan bisnisnya dan memperkenalkan produknya ke sejumlah daerah di Indonesia.
"Alhamdulillah saya sudah mendapat kesempatan memperkenalkan produk kami di delapan kota sebelum ikut kegiatan di Makassar ini," ujarnya.
Hal senada dikemukakan salah seorang pendiri produsen teh racikan berlabel "Haveltea" Widyoseno Estitoyo.
Dia mengatakan, melalui bantuan pemasaran Bekraf, kini produknya sudah menjadi bahan pasokan dari 30 kafe ternama di Indonesia.
"Awalnya kami baru ada enam varian rasa, dan kini sudah dikembangkan menjadi 27 varian rasa dari bahan dasar daun teh divariasikan dengan buah dan bunga," katanya.
Bahkan dari hasil pengembangan pasar, lanjut dia, Haveltea kini sudah masuk pasar Singapura. Karena itu, kualitas dan kesinambungan produksi tetap dijaga untuk menjaga kepercayaan pelanggan.
"Kota Makassar merupakan kota kesembilan dalam penyelenggaraan Kreatifood Show yang dilakukan Deputi Pemasaran, Bekraf," kata Direktur Pengembangan Pasar Dalam Negeri Deputi IV Bidang Pemasaran Bekraf Sappe Sirait di Makassar, Jumat.
Delapan kota lainnya yang sudah menggelar acara serupa adalah Surabaya, Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Malang, dan Samarinda.
Dia mengatakan, kota terakhir yang akan menjadi penyelenggara adalah Bali. Pada kegiatan ini akan menampilkan sedikitnya 15 jenis produk unggulan hasil kreativitas pengusaha muda yang tersebar di Indonesia.
Kreatifood merupakan acara yang digelar Bekraf untuk meningkatkan subsektor kuliner dengan menghubungkan perusahaan rintisan (starup) kuliner kepada kanal distribusi pemasaran produk serta meningkatkan peluang investasi dari akses permodal non perbankan.
Menurut dia, pada 2018 ini terpilih 100 starup dengan berbagai jenis produk usaha, dan dari jumlah tersebut dipilih 15 starup untuk memasarkan produknya di Makassar pada Kreatifood Showcase 2018.
Hal itu dibenarkan salah seorang finalis starup yang memproduksi "Rujaker" Hendy Suprapto pada kesempatan yang sama.
Menurut dia, melalui program Bekraf ini memberi peluang bagi pengusaha pemula dalam mengembangkan bisnisnya dan memperkenalkan produknya ke sejumlah daerah di Indonesia.
"Alhamdulillah saya sudah mendapat kesempatan memperkenalkan produk kami di delapan kota sebelum ikut kegiatan di Makassar ini," ujarnya.
Hal senada dikemukakan salah seorang pendiri produsen teh racikan berlabel "Haveltea" Widyoseno Estitoyo.
Dia mengatakan, melalui bantuan pemasaran Bekraf, kini produknya sudah menjadi bahan pasokan dari 30 kafe ternama di Indonesia.
"Awalnya kami baru ada enam varian rasa, dan kini sudah dikembangkan menjadi 27 varian rasa dari bahan dasar daun teh divariasikan dengan buah dan bunga," katanya.
Bahkan dari hasil pengembangan pasar, lanjut dia, Haveltea kini sudah masuk pasar Singapura. Karena itu, kualitas dan kesinambungan produksi tetap dijaga untuk menjaga kepercayaan pelanggan.