Mbah Agus (87) berusia senja tak surutkan semangat datangi TPS
Jambi (ANTARA) - Mbah Agus (87), warga penghuni Panti Jompo Tresna Werdha Kota Jambi ikut memberikan hak pilihnya. Meskipun berusia senja, ia cukup antusias mengikuti Pemilihan Umum (Pemilu) serentak tahun 2019 yang digelar 17 April.
Wajah keriput dan jalan membungkuk, Mbah Agus jalan pelan-pelan memasuki ruang pemungutan suara dengan didampingi petugas di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
"Berharap supaya Indonesia dipimpin pemimpin yang peduli sama Lansia," kata Mbah Agus dengan suara lirih saat ditemui usai mencoblos di TPS 014 di Panti Jompo Tresna Werdha Kota Jambi.
Mbah Agus, begitu sapaan akrab dari orang penghuni panti itu setelah menyuarakan hak pilihnya, menunjukan jari kelingking yang telah diberi tanda sudah melaksanakan hak pilihnya. "Habis nyoblos ini mau istirahat," katanya.
Tak hanya Mbah Agus, Nenek Puji Astuti (64) juga telah menyuarakan hak pilihnya. Ia juga antusias mengikuti pemilihan tersebut. Bahkan mengaku sudah menunggu sejak pukul 06.00 WIB.
"Dari jam enam pagi nunggu, duduk-duduk di sini takut terlambat," katanya.
Menariknya usai memilih itu, nenek Puji berharap kakinya yang sedang sakit itu bisa sembuh. "Bisa sembuh, kaki ku sakit," kata Nenek Puji saat ditanya soal harapannya.
Mbah Puji, satu diantara puluhan penghuni panti tersebut memang dalam kondisi sakit stroke. Sehari-hari ia beraktifitas menggunakan tongkat.
Dalam Pemilu serentak tahun 2019, jumlah penghuni panti yang masuk dalam daftar pemilih tetap tersebut sebanyak 70 orang. Rata-rata usia mereka 60-87 tahun.
Kepala UPTD Panti Sosial Tresna Werdha, Tri Winarsih mengatakan, dalam pemilihan tersebut mereka turut mendampingi lansia hingga ke ruangan pemungutan suara.
"Kita antar sampai ke ruangan, setelahnya ada petugas KPU yang memberikan pendampingan ke mereka saat di ruangan pemungutan suara," kata dia.
Secara umum, proses pemungutan suara di panti Jompo tersebut tidak ada kendala dan berjalan lancar. TPS yang disediakan di panti sosial tersebut juga bergabung dengan warga sekitar.
"Ada warga di sekitar pantai juga yang nyoblos di sini," kata Tri menambahkan.*
Wajah keriput dan jalan membungkuk, Mbah Agus jalan pelan-pelan memasuki ruang pemungutan suara dengan didampingi petugas di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
"Berharap supaya Indonesia dipimpin pemimpin yang peduli sama Lansia," kata Mbah Agus dengan suara lirih saat ditemui usai mencoblos di TPS 014 di Panti Jompo Tresna Werdha Kota Jambi.
Mbah Agus, begitu sapaan akrab dari orang penghuni panti itu setelah menyuarakan hak pilihnya, menunjukan jari kelingking yang telah diberi tanda sudah melaksanakan hak pilihnya. "Habis nyoblos ini mau istirahat," katanya.
Tak hanya Mbah Agus, Nenek Puji Astuti (64) juga telah menyuarakan hak pilihnya. Ia juga antusias mengikuti pemilihan tersebut. Bahkan mengaku sudah menunggu sejak pukul 06.00 WIB.
"Dari jam enam pagi nunggu, duduk-duduk di sini takut terlambat," katanya.
Menariknya usai memilih itu, nenek Puji berharap kakinya yang sedang sakit itu bisa sembuh. "Bisa sembuh, kaki ku sakit," kata Nenek Puji saat ditanya soal harapannya.
Mbah Puji, satu diantara puluhan penghuni panti tersebut memang dalam kondisi sakit stroke. Sehari-hari ia beraktifitas menggunakan tongkat.
Dalam Pemilu serentak tahun 2019, jumlah penghuni panti yang masuk dalam daftar pemilih tetap tersebut sebanyak 70 orang. Rata-rata usia mereka 60-87 tahun.
Kepala UPTD Panti Sosial Tresna Werdha, Tri Winarsih mengatakan, dalam pemilihan tersebut mereka turut mendampingi lansia hingga ke ruangan pemungutan suara.
"Kita antar sampai ke ruangan, setelahnya ada petugas KPU yang memberikan pendampingan ke mereka saat di ruangan pemungutan suara," kata dia.
Secara umum, proses pemungutan suara di panti Jompo tersebut tidak ada kendala dan berjalan lancar. TPS yang disediakan di panti sosial tersebut juga bergabung dengan warga sekitar.
"Ada warga di sekitar pantai juga yang nyoblos di sini," kata Tri menambahkan.*