Makassar (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulawesi Selatan mencatat sebanyak 75 kasus kematian ibu hamil dan melahirkan yang terjadi di Sulsel hingga Juni 2019.
"Meningkatnya angka kematian ibu (AKI), mengharuskan kita semua memberikan perhatian khusus dalam mengatasi komplikasi saat hamil, persalinan dan nifas," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Sulsel, Dr dr H Bachtiar Baso MKes, saat mewakili Gubernur Sulsel membuka Pertemuan Lintas Program/Lintas Sektor tentang Kesehatan, di Makassar, Jumat.
Berdasarkan data Dinkes Sulsel, angka kematian bayi secara nasional pada tahun 2015, yakni 305/100.000 Kelahiran Hidup (KH) dari target SDGs 70/100.000 KH. Sementara di Sulsel, tahun 2017, kematian ibu hamil dan melahirkan 115 kasus, dan tahun 2018 naik lagi menjadi 139 kasus.
Baca juga: Pemprov Sulsel-USAID komitmen turunkan kematian ibu-bayi
Karena itu pihaknya memprioritaskan soal kematian ibu hamil dan melahirkan dalam berbagai program yang dijalankannya.
Ia mengungkapkan, permasalahan kesehatan yang dihadapi sebenarnya bukan hanya menjadi tanggung jawab Dinkes, karena itu diperlukan koordinasi dan kerja sama lintas program dan lintas sektor terkait.
"Pertemuan ini diharapkan bermanfaat dalam peningkatan kualitas SDM yang akan memberikan kontribusi terhadap pelayanan kesehatan," ujarnya.
Salah satu pemateri yang hadir, H Moh Husni Thamrin MKes menilai, pertemuan ini menjadi penting karena akan memberikan informasi kepada peserta tentang perlunya dukungan lintas program dan lintas sektor dalam peningkatan pelayanan kesehatan ibu, anak dan lansia, serta penurunan stunting.