Makassar (Antaranews Sulsel) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menggandeng lembaga donor Amerika, USAID berkomitmen bersama dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir.
"Melalui program USAID Jalin ini dan Pemprov akan mengkatalisasi jejaring pemangku kepentingan untuk mengatasi atau mengeliminasi faktor-faktor yang berdampak buruk pada kesehatan ibu dan bayi baru lahir," kata Director Office of Health USAID William di Makassar, Rabu.
Dia mengatakan, untuk mencapai target dan harapan semua pihak itu, maka para pemangku kepentingan mulai dari pemerintah, organisasi masyarakat sipil, akademisi, profesional bisnis dan masyarakat umum harus bekerja sama.
Berkaitan dengan hal tersebut, USAID akan bekerja sama dengan pemerintah setempat untuk membantu mengeliminasi angka kematian ibu dan bayi baru lahir di Sulsel, khususnya di enam kabupaten dari 24 kabupaten/kota di Sulsel.
Keenam kabupaten tersebut adalah Gowa, Bone, Sinjai, Bulukumba, Jeneponto dan Pangkep tertinggi angka kasus kematian ibu dan bayi baru lahirnya. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Sulsel diketahui, setiap minggu terdapat dua orang ibu dan 16 orang bayi baru lahir meninggal, padahal penyebabnya dapat dicegah jika diantisipasi secara dini.
Menurut penjabat Kadis Kesehatan Sulsel Bachtiar Baso, sesuai data institusinya pada 2017 terdapat 115 kasus kematian ibu dan 817 kematian bayi baru lahir.
"Karena itu, selain terus mengabarkan upaya mencegah terjadinya kasus kematian ibu dan bayi baru lahir, seperti pernikahan dini, kekurangan nutrisi pada saat kehamilan dan penanganan masa nifas," katanya.
Termasuk praktik cerdas dan praktik baik yang sudah diterapkan di suatu daerah, dapat menjadi contoh bagi daerah lainnya di Sulsel. Salah satu yang menjadi daerah percontohan itu adalah kabupaten Bantaeng yang terendah kasus kematian ibu dan bayi baru lahirnya.
Hal itu dibenarkan Ketua Tim Penggerak PKK yang juga adalah isteri gubernur Sulsel Hj Liestiaty. Selama dua periode kepemimpinan suaminya Nurdin Abdullah di Banteng sebagai bupati sebelum menjabat gubernur Sulsel, ibu hamil yang masuk kategori resiko tinggi (Resti) akan mendapatkan stiker merah yang ditempelkan di depan rumahnya.
"Maka Brigade Tanggap Bencana dan petugas medis memberikan perhatian khusus pada ibu tersebut, baik pra maupun pasca persalinan," katanya.
Termasuk menyiapkan "call center 119" jika terjadi hal darurat, maka dalam waktu 20 menit sudah ada tim penyelamatan yang datang. Bahkan sudah ada 60 orang ibu yang melahirkan di mobil ambulance.
Berita Terkait
Pemkab Gowa mulai integrasikan layanan primer di puskesmas dan posyandu
Jumat, 9 Agustus 2024 21:03 Wib
Makassar dan Gowa jadi percontohan program USAID Selaras di Sulsel
Selasa, 6 Agustus 2024 17:33 Wib
Hasanuddin University Welcomes the Visit of the United States Consul General Surabaya Indonesia
Senin, 5 Agustus 2024 20:41 Wib
Pemprov Sulsel-USAID meningkatkan akses layanan air minum dan sanitasi
Jumat, 2 Agustus 2024 17:34 Wib
Pemkot Makassar gelar lokakarya pencegahan-penanganan perkawinan anak
Kamis, 4 Juli 2024 11:30 Wib
USAID IUWASH Tangguh dan lima daerah di Sulsel kerja sama sanitasi aman
Rabu, 8 Mei 2024 17:45 Wib
Unhas bersama USAID meresmikan Maker Innovation Space
Senin, 22 April 2024 22:57 Wib
USAID Indonesia dan Unhas fasilitasi mahasiswa terus berinovasi
Kamis, 21 Maret 2024 19:09 Wib