Maros (ANTARA News) - Penularan penyakit "avian influenza" atau yang sering dikenal dengan flu burung di Provinsi Sulawesi Selatan menunjukkan penurunan yang cukup drastis.
Kepala Seksi Pelayanan Teknis, Balai Besar Veteriner Maros, drh.Tangguh, di Maros, Kamis, mengatakan, pada tahun ini, kasus avian influenza hanya terjadi di Kabupaten Takalar.
Padahal, kata dia, pada tahun 2009, penularan penyakit ini di Provinsi Sulsel terjadi di 13 Kabupaten/Kota dan mencapai 90 kasus.
"Pada tahun 2009, penularan penyakit avian influenza terbesar terjadi di Kota Makassar yaitu sebanyak 18 kasus, dan kemudian terjadi di Kabupaten Sidrap dengan 16 kasus," kata dia.
Menurutnya, sejak tahun 2005, penularan penyakit ini terus mengalami peningkatan dan mencapai puncaknya pada tahun 2008 lalu.
"Barulah pada tahun 2009, angka penularannya mengalami penurunan, dan pada tahun ini bahkan mengalami penurunan secara drastis, meskipun data yang kami miliki hanya sampai pertengahan tahun 2010," imbuhnya.
Ia mengatakan, meskipun pada akhir tahun terjadi peningkatan penularan penyakit, namun tidak begitu signifikan.
Menurutnya, penyebab penyakit avian influenza adalah virus influensa tipe A yang menyebar antar unggas.
"Virus ini kemudian ditemukan mampu pula menyebar ke spesies hewan lain seperti babi, kucing, anjing, dan bahkan menular pada manusia," jelasnya.
Ia menambahkan, virus ini dapat menular melalui udara maupun kontak melalui makanan, minuman, dan sentuhan.
Namun demikian, lanjutnya, virus ini akan mati dalam suhu yang tinggi, sehingga masyarakat diminta untuk memasak daging unggas yang akan dikonsumsi dengan baik agar penularannya dapat dicegah. (T.pso-103/Y006)