Jakarta (ANTARA) - Kementerian Keuangan meluncurkan instrumen investasi Obligasi Negara Ritel seri ORI-017 secara virtual melalui akun media sosial Facebook untuk pertama kalinya karena pandemi COVID-19.
"Hasil dari penerbitan ORI akan digunakan untuk pembiayaan APBN termasuk untuk penanggulangan dan pemulihan dari pandemi COVId-19," kata Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu Luky Alfirman di Jakarta, Senin.
Menurut dia, situasi saat ini memerlukan gerakan kolektif baik dari pemerintah, swasta dan publik untuk saling mendukung dalam menghadapi tekanan akibat wabah virus corona ini.
Dengan membeli ORI017, lanjut dia, menandakan partisipasi langsung dari masyarakat dalam upaya pemulihan pembangunan dan perekonomian Indonesia akibat imbas COVID-19.
Berinvestasi dalam ORI017 ini, kata dia, merupakan investasi yang aman dan terjangkau karena pembayaran pokok dan bunga dijamin negara dan dapat dipesan minimal Rp1 juta dan maksimal Rp3 miliar.
Setelah peluncuran ini, maka masyarakat sudah bisa memesan ORI seri ke-17 ini hingga 9 Juli 2020 pukul 10.00 WIB.
Adapun imbal hasil dari SBN ini adalah 6,4 persen tetap per tahun yang diklaim lebih tinggi dari rata-rata bunga deposito mencapai 5,5 persen.
SBN ini memiliki jatuh tempo hingga 15 Juli 2023 tapi bisa diperdagangkan di pasar sekunder yang bisa dilakukan setelah dua periode pembayaran yakni pada September 2020, hanya antarinvestor domestik.
SBN ini bisa dipesan daring di 16 bank yang menjadi mitra distribusi, empat perusahaan efek, tiga perusahaan efek khusus dan dua perusahaan teknologi finansial (fintech).
Berita Terkait
Nilai tukar rupiah merosot seiring menurunnya imbal hasil obligasi AS
Kamis, 9 Maret 2023 11:07 Wib
Nilai tukar rupiah melemah 42 poin seiring tingginya permintaan obligasi Indonesia
Rabu, 25 Januari 2023 9:51 Wib
Pemerintah Indonesia menerbitkan obligasi global senilai 2,65 miliar dolar AS
Kamis, 8 September 2022 6:28 Wib
Menkeu: Aliran modal asing keluar Indonesia pada Januari-Agustus 2022 capai Rp126,85 triliun
Rabu, 31 Agustus 2022 15:27 Wib
DPD RI minta pembayaran subsidi bunga obligasi eks BLBI diberhentikan karena menyedot dana rakyat
Jumat, 12 Agustus 2022 15:10 Wib
Sri Mulyani: Dana asing 50 miliar dolar kabur dari obligasi negara-negara emerging market
Kamis, 11 Agustus 2022 19:33 Wib
Yellen: Tidak legal bagi AS untuk sita aset bank sentral Rusia
Kamis, 19 Mei 2022 8:55 Wib
Utang pemerintah global 2022 naik 9,5 persen ke 71,6 triliun dolar AS
Rabu, 6 April 2022 9:59 Wib