Makassar (ANTARA News) - Pusat peninggalan sejarah, Benteng Somba Opu, di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, mulai dipadati warga setempat yang hendak berakhir pekan.
"Setelah kawasan ini memiliki Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) sejak April 2009 lalu, ada sedikit peningkatan pengunjung, khususnya kegiatan anak sekolah dan mahasiswa," kata pegawai UPTD Benteng Somba Opu, M Yusuf, saat ditemui di lokasi, Sabtu.
 Tidak terkecuali hari Sabtu ini, area benteng seluas 12 hektare tersebut dipadati siswa SMA, SMP se-Sulsel yang sedang melakukan pramuka, serta ratusan mahasiswa Universitas Hasanuddin, Universitas Indonesia Timur, Universitas Muslim Indonesia, yang melakukan bina akrab dan kegiatan ekstrakurikuler lainnya.
Dengan adanya UPTD tersebut, Pemerintah Provinsi Sulsel mulai menargetkan pendapatan dari retribusi benteng yang dibangun awal abad-16 oleh Raja Gowa IX, Tumapakarisi Kallonna.
Dalam kompleks benteng yang tepat berada di sebelah utara muara Sungai Jene'berang ini terdapat museum Karaeng Pattingaloang, satu baruga, satu rumah adat Kajang, satu rumah adat Bugis, satu rumah adat Toraja, serta rumah adat seluruh kabupaten/kota di Sulsel.
Khusus dalam museum terdapat peninggalan kerajaan Gowa seperti delapan tombak, 16 peluru meriam dari berbagai ukuran, batu untuk menentukan hari baik, batu yang dijadikan bahan utama pembuatan benteng, serta sebuah meriam besar tepat di depan museum.
Di dalam museum yang berlantai dua ini juga terdapat peta besar yang menggambarkan denah istana saat kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya.
Pemprov Sulsel baru-baru ini telah menandatangani kerjasama dengan swasta untuk mengembangkan kawasan itu menjadi tujuan wisata sekaligus memelihara situs yang ada, dengan nilai investasi Rp20 miliar.
Di sebelah barat luar benteng, investor asal Bali ini akan membangun taman gajah, taman burung, pusat 'out bound', kolam renang yang dilengkapi 'water boom' yang direncanakan rampung pada 2011. (T.pso-099/H-KWR)

