Makassar (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah mengatakan China National Technical Import and Export Corporation (CNTIC) tertarik berinvestasi pembangkit listrik tenaga sampah di daerah itu.
Nurdin Abdullah mengatakan kota dengan produksi sampah besar membutuhkan teknologi insinerasi dalam pengolahannya, termasuk Kota Makassar yang membutuhkan incenerator.
Teknologi pembakaran sampah ini dapat menghasilkan panas sebagai energi pembangkit listrik.
“Incenerator itu menjadi kebutuhan, kalau ini ada maka sampah-sampah yang ada cepat terurai,” kata Nurdin dalam keterangannya di Makassar, Selasa.
Direktur Utama Perseroan Daerah (Perseroda) Sulsel, Taufik Fachrudin juga mengaku BUMN China ini berencana berinvestasi pada pengolahan PLTSa di Kota Makassar dan sekitarnya dengan investasi asing 100 persen.
“Ini investasi penuh mereka 100 persen. Perseroda tadi memfasilitas bertemu Pak Gubernur dan Pak Wali Kota, karena ini memang domainnya ada di Makassar. InsyaAllah secepatnya. Karena ini masuk dalam program strategis nasional,” jelasnya.
Hadirnya incenerator direncanakan di 12 kota besar di Indonesia. Di Makassar sendiri diharapkan dapat direalisasikan pada Februari 2021 dan akan menjadi kota pertama di Indonesia.
Sementara, Anggota Tim Teknis Pengelolaan Sampah Untuk Energi Listrik (PSEL) Kota Makassar Sahar, mengatakan CNTIC sudah menyampaikan keinginannya mengolah sampah menjadi energi listrik.
“Mereka sudah bersurat pernyataan minat untuk investasi. Pemerintah Kota juga menjawab silakan dengan syarat mereka harus melakukan berapa hal,” sebutnya.
Meski begitu, kata Sahar, Pemkot Makassar tetap membuka peluang kepada negara yang berminat berinvestasi pada proyek PLTSa Kota Makassar.
“Semua harus ikut proses. Kalau ada investor berminat Pemkot mempersilahkan untuk melalui proses. Melakukan pra studi kelayakan (FS), FS dan menyatakan minat,” ujarnya.
Ia berharap studi kelayakan bisa dilakukan secepatnya. Sehingga proses lelang tender bisa dimulai. Sekaligus melanjutkan pembahasan skema kerjasama proyek.
“Sebelum tender ini harus ada finalisasi studi dulu atau FS-nya, FS itu kan panjang dikerjakan, bisa sampai dua atau tiga bulan,” jelasnya.
Berita Terkait
Dinas ESDM Sulbar: Tiga perusahaan berminat bangun pembangkit listrik
Senin, 4 Maret 2024 23:40 Wib
ESDM sebut Potensi PLTA di Sulbar capai 847,8 MW
Jumat, 1 Maret 2024 7:03 Wib
PLN UIP Sulawesi beri tegangan pertama GI 150 Kv untuk tiga pembangkit
Senin, 26 Februari 2024 20:45 Wib
Tidak ada masalah berarti pada PLTN Shika akibat gempa magnitudo 7,6 di Jepang
Sabtu, 6 Januari 2024 17:43 Wib
PLN menambah pembangkit berdaya 50 MW perkuat kelistrikan di Sulbagsel
Minggu, 26 November 2023 17:22 Wib
Ekonom: "Power wheeling" berisiko katrol tarif listrik
Sabtu, 18 November 2023 14:36 Wib
PLN tambah pembangkit perkuat sistem kelistrikan Sulbagsel
Kamis, 2 November 2023 19:35 Wib
PLN terus berupaya memaksimalkan EBT pada Sistem Kelistrikan Sulbagsel
Senin, 2 Oktober 2023 19:46 Wib