Makassar (ANTARA) - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan Bambang Kusmiarso mengatakan provinsi itu memiliki modal yang kuat untuk mempercepat pemulihan ekonomi.
Hal itu dikemukakan pada kegiatan South Sulawesi Economic Forum 2020 di Makassar, Senin.
"Pemulihan ekonomi Sulsel terindikasi dari beberapa indikator ekonomi seperti mobilitas masyarakat telah mengalami peningkatan dan peningkatan ekspektasi dikonfirmasi oleh hasil survei di lapangan," katanya.
Bambang meyakini Sulsel memiliki modal yang kuat untuk mempercepat pemulihan ekonomi yakni posisi Sulsel sebagai hub Kawasan Timur Indonesia, surplus listrik 400 MegaWatt, memiliki infrastruktur pendukung seperti kereta trans Sulawesi yang dalam pengerjaan, konoktivitas tol dari bandara ke pelabuhan, kawasan industri dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Wisata.
Untuk mencapai itu, lanjut Bambang, inovasi dan hilirisasi pertanian untuk menjadi faktor pendukung. Hal ini mengingat sekitar 40 persen penduduk Sulsel bekerja di sektor pertanian, sehingga memiliki potensi hilirisasi pertanian.
Sementara itu terkait dengan pandemi COVID-19, telah mendorong percepatan inovasi dan digitalisasi. Hal itu tergambar dari optimisme peningkatan total transaksi melalui digitalisasi dengan 80 persen masyarakat memilih belanja daring (online).
"Juga pada 2020 tercatat pengguna e-commerce bertambah 12 juta pengguna, tentu kondisi ini pandemi ini memberikan peluang dan tantangan di lapangan untuk disikapi," kata Bambang sembari mengimbuhkan, pandemi pun mendorong penetrasi digital di sektor perbankan.
Hal tersebut dibenarkan Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah pada kesempatan yang sama dengan memberikan apresiasinya pada BI Sulsel dalam mengawal perkembangan ekonomi Sulsel.
Dia mengatakan, pihaknya bertekad bersama semua para pihak dan pelaku ekonomi di daerah ini untuk menjadikan Sulsel sebagai provinsi pengekspor dan menjadi percontohan bagi daerah lainnya.
"Kemarin bapak presiden melakukan launching ekspor 133 perusahaan yang tentu dari 133 perusahaan ini dari 76 kabupaten kota dan provinsi, Sulawesi Selatan itu menyumbangkan 31 perusahaan yang ekspor," katanya.
Berkaitan dengan hal tersebut, lanjut dia, pihaknya akan terus mendorong inovasi dan hilirisasi pertanian untuk mewujudkan keinginan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo untuk meningkatkan ekspor ikan ke berbagai negara tujuan, sekaligus membantu percepatan pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Pada kesempatan tersebut BI Sulsel menghadirkan dua pemateri yakni Mantan Menteri ESDM Ignasius Jonan dan mantan Gubernur BI Miranda Gultom serta tokoh special performance Sujiwo Tejo.
Berita Terkait
BNPB kirim helikopter dan pesawat karavan bantu korban bencana di Sulsel
Selasa, 7 Mei 2024 11:45 Wib
Helikopter TNI AU evakuasi 36 korban banjir di Luwu Sulsel
Selasa, 7 Mei 2024 6:58 Wib
Disdik Sulsel mencatat 8 SMA/SMK terdampak banjir dan longsor
Selasa, 7 Mei 2024 0:55 Wib
Kemenag Sulsel ingatkan JCH tidak memasukkan benda cair dalam koper
Selasa, 7 Mei 2024 0:53 Wib
Brimob Bone membersihkan fasilitas umum pascabanjir di Wajo
Selasa, 7 Mei 2024 0:52 Wib
Satu korban hilang akibat banjir di Wajo Sulsel ditemukan meninggal dunia
Senin, 6 Mei 2024 20:04 Wib
BK DPRD Sulsel mendalami dugaan suap seleksi KPID-KI
Senin, 6 Mei 2024 20:03 Wib
15 Satker Kemenkumham Sulsel ikuti desk evaluasi pembangunan ZI menuju WBK
Senin, 6 Mei 2024 20:00 Wib