"Pemerintah dan semua masyarakat sudah siap menyambut dan menyediakan sarana dan prasarana kegiatan KTT G-20 yang akan diselenggarakan di kawasan Nusa Dua, Bali tahun 2022. Termasuk juga keberadaan Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai yang akan dikunjungi delegasi KTT G-20," kata Wakil Menteri (Wamen) LH dan Kehutanan Alue Dohong di sela peluncuran awal aplikasi interaksi sosial "Borneopedia" di Kuta, Bali, Kamis (2/12).
Wamen Alue Dohong mengatakan hutan mangrove di Tahura Ngurah Rai terus dilakukan pembenahan dan pemeliharaan.
"Saat ini pemerintah pusat dan daerah sudah secara perlahan-lahan melakukan pembersihan dan pemeliharaan Tahura tersebut. Sebenarnya langkah untuk menjaga kelestarian hutan mangrove sudah dari dulu. Karena hutan bakau salah satu penyerap karbon terbesar di dunia," ucap Wamen Alue Dohong yang juga tokoh masyarakat Kalimantan ini.
Menurut Alue Dohong, keberadaan hutan bakau harus dilestarikan dan dijaga kebersihannya. Sebab selama ini hutan yang berada di hilir sebagai menampung sampah. Bahkan sampah plastik yang menumpuk salah satu penyebab tercemarnya lingkungan dan mengganggu tumbuhnya hutan bakau tersebut.
"Saya yakin untuk menjaga kebersihan dan pemeliharaan Tahura dilakukan secara bersama-sama, baik pemerintah dan masyarakat, maka hutan itu pasti lestari," ucapnya.
Hal sama juga dikatakan Bupati Badung Nyoman Giri Prasta, keberadaan Tahura Ngurah Rai sudah dilakukan pelestarian dan pembersihan secara berkelanjutan oleh masyarakat setempat maupun pemerintah.
"Kami telah melakukan gerakan pelestarian hutan bakau. Penanaman mangrove sudah secara rutin dilakukan, sehingga hutan itu tetap lestari," ujarnya.