Unibos Makassar perkenalkan mahasiswa PMM-DM budaya dan sejarah
Makassar (ANTARA) - Universitas Bosowa (Unibos) Makassar memperkenalkan mahasiswa Program Pertukaran Pelajar Dalam Negeri (PMM-DM) budaya dan sejarah Makassar dengan berkunjung ke sejumlah tempat bersejarah di Sulawesi Selatan.
Sebanyak 24 orang mahasiswa PMM-DM yang ditempatkan di Unibos Makassar mengunjungi Pusat Informasi Geopark Maros-Pangkep dan Taman Nasional Bantimurung Maros, Sulsel Senin.
Kegiatan ini turut didampingi oleh Dosen modul Nusantara Jainuddin Ranung dan Tismi Dipalaya serta mahasiswa Universitas Bosowa juga terlibat dalam mendampingi para mahasiswa PMM-DM.
Jainuddin Ranung mengatakan bahwa kunjungan ini untuk memperkenalkan Kawasan Karst Maros Pangkep yang merupakan salah satu karst kelas dunia yang memiliki keindahan, keunikan, flora dan fauna, nilai-nilai ilmiah dan sosial budaya yang tinggi.
"Kunjungan ini menjadi ajang memperkenalkan ratusan gua yang pernah ditinggali oleh manusia prasejarah serta adat yang tergambar melalui peninggalan lukisan prasejarah berusia 40 ribu tahun," ujarnya.
Ia mengatakan Geopark Maros-Pangkep juga menjadi tempat hidup jutaan spesies kupu-kupu yang mendapatkan julukan Kingdom of Butterfly.
“Kami berharap bahwa dengan adanya kegiatan ini para mahasiswa yang berada di luar pulau Sulawesi Selatan dapat mengetahui keanekaragaman budaya dan sejarah yang ada di sini,” katanya.
Sementara itu, Wakil Rektor III Unibos Abd Haris Hamid menyebut bahwa program PMM-DN ini dilakukan dengan dua pendekatan yakni proses akademik melalui perkuliahan dalam kelas, dan modul nusantara yang mana kegiatannya berada di luar kampus dengan memperkenalkan berbagai objek wisata dan sejarah.
“Hasil akhir dari kegiatan ini harus dalam bentuk jurnal atau modul jadi dibuatkan serangkaian perjalanan yang dia lihat yang dikunjungi itu dirangkum dalam sebuah foto makanya disebut modul Nusantara,” kata Abd Haris.
Salah satu mahasiswa semester lima PPM-DM dari Universitas Negeri Padang bernama Nadya Sabilah mengatakan pada saat berkunjung, ia merasakan alam yang asri serta melihat berbagai spesies kupu-kupu.
"Saat ke Bantimurung, saya merasakan alam yang sangat hijau, masih alami, dan udaranya sangat segar. Saya dan teman PMM lainnya di Bantimurung bisa melihat beberapa spesies kupu-kupu, dan berkunjung ke dalam goa Bantimurung yang penuh dengan sejarah," ungkapnya
Nadya berharap bisa kembali berkunjung ke Cagar Alam Bantimurung ini dan tempat-tempat wisata lainnya di Makassar.
"Saya berharap lain kali bisa dan berkunjung lagi ke tempat wisata ini di saat cuaca cerah sehingga saya dapat mengambil foto bersama kupu-kupu, dan saya berharap semoga alam Bantimurung bisa selalu dilindungi dan terjaga," ucap Nadya.
Sebanyak 24 orang mahasiswa PMM-DM yang ditempatkan di Unibos Makassar mengunjungi Pusat Informasi Geopark Maros-Pangkep dan Taman Nasional Bantimurung Maros, Sulsel Senin.
Kegiatan ini turut didampingi oleh Dosen modul Nusantara Jainuddin Ranung dan Tismi Dipalaya serta mahasiswa Universitas Bosowa juga terlibat dalam mendampingi para mahasiswa PMM-DM.
Jainuddin Ranung mengatakan bahwa kunjungan ini untuk memperkenalkan Kawasan Karst Maros Pangkep yang merupakan salah satu karst kelas dunia yang memiliki keindahan, keunikan, flora dan fauna, nilai-nilai ilmiah dan sosial budaya yang tinggi.
"Kunjungan ini menjadi ajang memperkenalkan ratusan gua yang pernah ditinggali oleh manusia prasejarah serta adat yang tergambar melalui peninggalan lukisan prasejarah berusia 40 ribu tahun," ujarnya.
Ia mengatakan Geopark Maros-Pangkep juga menjadi tempat hidup jutaan spesies kupu-kupu yang mendapatkan julukan Kingdom of Butterfly.
“Kami berharap bahwa dengan adanya kegiatan ini para mahasiswa yang berada di luar pulau Sulawesi Selatan dapat mengetahui keanekaragaman budaya dan sejarah yang ada di sini,” katanya.
Sementara itu, Wakil Rektor III Unibos Abd Haris Hamid menyebut bahwa program PMM-DN ini dilakukan dengan dua pendekatan yakni proses akademik melalui perkuliahan dalam kelas, dan modul nusantara yang mana kegiatannya berada di luar kampus dengan memperkenalkan berbagai objek wisata dan sejarah.
“Hasil akhir dari kegiatan ini harus dalam bentuk jurnal atau modul jadi dibuatkan serangkaian perjalanan yang dia lihat yang dikunjungi itu dirangkum dalam sebuah foto makanya disebut modul Nusantara,” kata Abd Haris.
Salah satu mahasiswa semester lima PPM-DM dari Universitas Negeri Padang bernama Nadya Sabilah mengatakan pada saat berkunjung, ia merasakan alam yang asri serta melihat berbagai spesies kupu-kupu.
"Saat ke Bantimurung, saya merasakan alam yang sangat hijau, masih alami, dan udaranya sangat segar. Saya dan teman PMM lainnya di Bantimurung bisa melihat beberapa spesies kupu-kupu, dan berkunjung ke dalam goa Bantimurung yang penuh dengan sejarah," ungkapnya
Nadya berharap bisa kembali berkunjung ke Cagar Alam Bantimurung ini dan tempat-tempat wisata lainnya di Makassar.
"Saya berharap lain kali bisa dan berkunjung lagi ke tempat wisata ini di saat cuaca cerah sehingga saya dapat mengambil foto bersama kupu-kupu, dan saya berharap semoga alam Bantimurung bisa selalu dilindungi dan terjaga," ucap Nadya.