Majene, Sulbar (ANTARA News) - Dinas Pendidikan Kabupaten Majene berhasil penanggulangi buta aksara di daerah itu sekitar 4.500 oarng per tahun dengan sasaran penuntasan pada sejumlah kawasan terpencil.
Kepala Bidang Pendidikan Non Formal dan Informal, Disdik Majene, M Yasir Anshar di Majene, Senin, mengatakan, jumlah buta aksara yang ditanggulangi pada 2010 sebanyak 4.929 peserta dengan mayoritas penanggulangan paling menonjol di Kecamatan Banggae dan Banggae Timur.
"Pada 2011 kami telah menuntaskan buta aksara sebanyak 4.565 peserta. Penuntasan tersebut tetap dioptimalkan di dua kecamatan sebab perbandingan jumlah penduduk di banding Kecamatan lainnya terbilang cukup besar," ungkapnya.
Khusus program pemberantasan buta aksara 2011, di Kecamatan Banggae ditangani 1.529 peserta, Banggae Timur 1.568 peserta, dan enam kecamatan lain dengan rata-rata pemberantasan antara 200 hingga 300 peserta.
Meskipun dua kecamatan dengan mayoritas penyandang buta aksara terdapat di kawasan kota Majene, namun Yasir mengaku bahwa jumlah penduduk di dua wilayah tersebut cukup banyak jika dibanding kecamatan lainnya yang hanya beberapa persen jika dikalkulasikan dengan jumlah penduduk secara umum.
"Selain besarnya jumlah penduduk, Kecamatan Banggae dan Banggae Timur juga masih terdapat kawasan terpencil yang mayoritas penduduknya masih menyandang buta aksara. Hal tersebut harus segera ditanggulangi sebab jika terlambat akan berdampak pada masa depan pendidikan di wilayah itu, "kata Yasir.
Pada lain hal, tuturnya, Disdik masih terhambat anggaran untuk menanggulangi seluruh penyandang buta aksara, sehingga penanggulangannya paling banyak dari Pemprov Sulbar serta pemerintah pusat.
"Selain kendala itu, kami juga selalu terhambat oleh minimnya fasilitator serta tenaga pengajar sehingga masih banyak penyandang yang harus dididik dalam jumlah besar. Hal itu akan mengakibatkan tidak seimbangnya jumlah peserta dengan jumlah fasilitator," tambahnya.
Dengan kondisi tersebut, kegiatan pemberantasan buta aksara juga tidak begitu maksimal dibanding ditanggulangi dengan jumlah fasilitator yang memadai di setiap kecamatan.
Yasir menuturkan, tidak seiringnya antara kegiatan pembelajaran dan proses rekrutmen tenaga fasilitator menjadi kendala. Dia mengharapkan agar program yang dijalankan pemprov maupun pemerintah pusat searah dengan program yang akan dijalankan di tingkat kabupaten. (T.KR-AAT/S016)
Berita Terkait
Polres Majene gelar patroli malam cegah peredaran narkoba
Senin, 29 April 2024 23:56 Wib
Kemenkuham Sulbar fasilitasi harmonisasi empat Ranperbup Majene
Sabtu, 27 April 2024 0:19 Wib
Presiden Jokowi meresmikan 147 infrastruktur rekonstruksi pascagempa Sulbar
Selasa, 23 April 2024 9:46 Wib
Polres Majene mengimbau pengunjung objek wisata utamakan keselamatan
Minggu, 14 April 2024 15:53 Wib
Polres Majene Sulbar patroli SPBU antisipasi kelangkaan BBM
Sabtu, 13 April 2024 20:11 Wib
Polres Majene antisipasi kelangkaan BBM jelang lebaran 1445 H
Senin, 8 April 2024 13:34 Wib
Polres Majene ajak tokoh agama pelihara stabilitas kamtibmas
Sabtu, 30 Maret 2024 2:37 Wib
Polres Majene Sulbar bangun tujuh pos pengamanan operasi ketupat
Jumat, 29 Maret 2024 22:24 Wib