Sembilan pengunjuk rasa yang diamankan di Makassar positif narkoba
Makassar (ANTARA) - Kapolres Makassar Kombes Pol Budhi Haryanto mengatakan sebanyak 64 orang diamankan, sembilan di antaranya positif narkoba saat unjuk rasa pada Senin (11/4) yang berlangsung di Makassar, Sulawesi Selatan.
"Ada 64 orang yang diamankan saat aksi kemarin. Hasil pemeriksaan menunjukkan ada sembilan orang Sabu yang positif," kata Budhi kepada wartawan, Selasa.
Kesembilan orang tersebut, kata Kapolres, setelah dilakukan tes urine positif amfetamin , sehingga akan diproses lebih lanjut untuk pengembangan. Selain itu, tiga pengunjuk rasa diamankan karena membawa senjata tajam.
“Yang positif ganja maupun yang membawa senjata tajam akan dilanjutkan (proses hukum) dan akan kita kembangkan,”
Sejumlah pengunjuk rasa yang diamankan tersebar di beberapa bentrokan seperti di bawah flyover, di sekitar kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI) Jalan Urip Sumoharjo, kampus Universitas Negeri Makassar, Jalan Andi Pangeran Pettarani dan kampus Unismuh Jalan Sultan Alauddin.
Sebelumnya, Kapolda Sulsel Irjen Pol Nana Sudjana menyebutkan, jumlah orang yang turun dalam aksi tersebut diperkirakan mencapai 2.000 orang. Diduga ada sekelompok penyusup yang ikut serta dalam aksi tersebut sehingga menimbulkan kericuhan dan bentrokan.
Kerusuhan dipicu oleh kelompok-kelompok tertentu yang sengaja melempari pagar dengan batu dan masuk ke kantor DPRD Sulsel untuk memprovokasi massa. Polisi telah memperingatkan melalui pengeras suara secara persuasif, tetapi tidak bergeming dan mencoba mendobrak pagar kantor dewan setempat.
"Kami sudah memperingatkan mereka (mahasiswa) untuk menghentikan pelemparan, karena itu akan merusak, apalagi, kantor pemerintah dan dewan, tetapi mereka belum dibersihkan," katanya kepada wartawan Senin (11/4) malam.
"Suka tidak suka, kita lakukan dorongan, tapi kita sampaikan secara persuasif, tapi mereka tidak mendengarkan. Kita harus pakai gas air mata," imbuhnya.
"Ada 64 orang yang diamankan saat aksi kemarin. Hasil pemeriksaan menunjukkan ada sembilan orang Sabu yang positif," kata Budhi kepada wartawan, Selasa.
Kesembilan orang tersebut, kata Kapolres, setelah dilakukan tes urine positif amfetamin , sehingga akan diproses lebih lanjut untuk pengembangan. Selain itu, tiga pengunjuk rasa diamankan karena membawa senjata tajam.
“Yang positif ganja maupun yang membawa senjata tajam akan dilanjutkan (proses hukum) dan akan kita kembangkan,”
Sejumlah pengunjuk rasa yang diamankan tersebar di beberapa bentrokan seperti di bawah flyover, di sekitar kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI) Jalan Urip Sumoharjo, kampus Universitas Negeri Makassar, Jalan Andi Pangeran Pettarani dan kampus Unismuh Jalan Sultan Alauddin.
Sebelumnya, Kapolda Sulsel Irjen Pol Nana Sudjana menyebutkan, jumlah orang yang turun dalam aksi tersebut diperkirakan mencapai 2.000 orang. Diduga ada sekelompok penyusup yang ikut serta dalam aksi tersebut sehingga menimbulkan kericuhan dan bentrokan.
Kerusuhan dipicu oleh kelompok-kelompok tertentu yang sengaja melempari pagar dengan batu dan masuk ke kantor DPRD Sulsel untuk memprovokasi massa. Polisi telah memperingatkan melalui pengeras suara secara persuasif, tetapi tidak bergeming dan mencoba mendobrak pagar kantor dewan setempat.
"Kami sudah memperingatkan mereka (mahasiswa) untuk menghentikan pelemparan, karena itu akan merusak, apalagi, kantor pemerintah dan dewan, tetapi mereka belum dibersihkan," katanya kepada wartawan Senin (11/4) malam.
"Suka tidak suka, kita lakukan dorongan, tapi kita sampaikan secara persuasif, tapi mereka tidak mendengarkan. Kita harus pakai gas air mata," imbuhnya.