Mamuju (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Barat Ali Baal Masdar bersama Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hewan Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementerian Pertanian Wisnu Wasisa Putera melepas ekspor sapu lidi sebanyak 25 ton senilai Rp147 juta ke India.
“Saya berharap izin ekspor ini membuka keran ekspor sehingga lebih banyak pengusaha dan petani milenial yang berani mengekspor,” kata Gubernur Sulbar Ali Baa Masdar, saat ekspor 25 ton sapu dari Kabupaten Polewali Mandar ke India, Jumat.
Gubernur juga menyampaikan pelepasan ekspor tersebut akan menjadi momentum untuk meningkatkan komoditas pertanian yang berpotensi untuk diekspor, sekaligus melahirkan bibit-bibit eksportir dari Sulbar yang dapat berdampak positif bagi perkembangan ekonomi di daerah.
Sementara itu, Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hewan Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian Wisnu Wasisa Putera mengatakan, peningkatan jumlah kasus COVIF-19 di dunia berdampak positif bagi Indonesia. pertumbuhan ekonomi.
“Khususnya di sektor pertanian melalui peningkatan ekspor komoditas pertanian,” kata Wisnu Wasisa.
Ia menambahkan, banyak komoditas pertanian yang menjadi ciri khas masyarakat Indonesia, namun diminati banyak negara asing, salah satunya adalah sapu lidi atau lebih dikenal dengan sapu lidi.
“Kenaikan ekspor ini sejalan dengan program unggulan Kementerian Pertanian yaitu Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks). Badan Karantina Pertanian selaku Koordinator Gratieks akan mendukung ekspor sapu yang sudah memiliki pasar agar ekspor dapat terus berjalan dan merata. memperluas pasar,” kata Wisnu Wasisa.
Sementara itu, Kepala Karantina Pertanian Mamuju Agus Karyono mengatakan, selain briket kelapa sawit, kopi, kakao dan tempurung kelapa, sapu sate telah menambah berbagai komoditas ekspor pertanian dari Sulbar.
“Eksportir kami terdiri dari kaum milenial yang memiliki bentuk kepedulian terhadap daerah dan masyarakat dengan mengumpulkan tusuk sate dari petani kelapa sawit dan kelapa yang tidak bernilai, tetapi diolah untuk dijadikan barang yang memiliki nilai jual tinggi dengan cara diekspor,” kata Agus . Karyono. , Bupati Polewali Mandar Andi Ibrahim Masdar menyampaikan apresiasi kepada Badan Karantina Pertanian, Bea Cukai dan dinas teknis atas bantuan dan pembinaannya kepada eksportir dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi.
“Kami berharap kerjasama dan sinergi ini akan selalu terjaga sehingga komoditas pertanian lainnya juga dapat diekspor,” ujar Andi Ibrahim Masdar.