Makassar (ANTARA) - Peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) segmen PBI APBN, Erika Puspita Sari (25) bersyukur saat melahirkan dengan operasi caesar biayanya ditangggung BPJS Kesehatan.
Warga Kecamatan Tamalate Kota Makassar yang akrab disapa Erika ini membagikan pengalamannya menggunakan JKN-KIS bantuan pemerintah miliknya saat menjalani persalinan melalui operasi caesar beberapa waktu lalu.
“Saya sebenarnya telah mempersiapkan diri itu untuk melahirkan secara normal di puskesmas makanya selama kehamilan rutin memeriksakan diri ke bidan dan dokter yang ada di puskesmas," kata Erika menuturkan pengalamannya, Jumat (26/6).
Menurutnya, tidak ada keluhan selama kehamilan, tapi waktu melahirkan cepat tiga minggu dari yang perkirakan dokter, karena tiba-tiba pecah ketuban jadi langsung ke rumah sakit tidak kepuskesmas lagi.
“Karena air ketuban ditakutkan habis dan belum lengkap seluruh pembukaan jalan lahirnya setelah sehari semalam di ruang bersalin, dokter memutuskan untuk dilakukan tindakan operasi demi keselamatan saya dan bayi,” ujar Erika.
Menurut dokter, ibunya sudah kelelahan jadi berisiko apabila diteruskan melahirkan secara normal sementara pembukaan tidak ada kemajuan.
"Alhamdulillah saya ini peserta JKN-KIS bantuan pemerintah, suami hanya diminta menyetorkan kartu pada saat masuk UGD dan mengisi kesediaan dilakukan operasi saat dokter memutuskan untuk caesar. Tidak ada kesulitan dalam administrasinya pelayanannya lancar sekali," katanya.
Erika sangat bersyukur dapat menjadi peserta JKN-KIS karena apa yang diperolehnya saat membutuhkan pelayanan kesehatan lebih dari yang diharapkannya tidak ada diskriminasi,
“Alhamdulillah operasi saja ditanggung penuh biayanya, belum perawatan dan obat-obatannya seminggu dirawat kualitas pelayanannya tidak ada perbedaan perlakuan dengan pasien lainnya. Pulang itu bawa anak kondisi telah baik obat dibekali dan semuanya gratis,” tutupnya.
Bagi ibu hamil, melahirkan adalah momen yang cukup menegangkan dan butuh kesiapan mental untuk menjalaninya.
Pasalnya, momen ini adalah momen pertaruhan nyawa yang pastinya sangat meresehkan pikiran. Ada orang yang melakukan persalinan tidak sampai satu hari. Ada pula yang membutuhkan waktu berhari-hari untuk melahirkan.
Memang, setiap ibu yang melahirkan memiliki kemampuannya masing-masing yang tentunya tidak bisa disamaratakan kondisinya satu dengan yang lainnya.
Sehingga ibu hamil menjaga kesehatan sejak tahu bahwa dirinya sedang hamil. Namun ketika ada tanda tanda akan melahirkan datang maka ibu hamil sering kali merasa panik dan takut dengan kondisi persalinan yang sering diceritakan oleh banyak orang baik itu persalinan normal maupun dengan jalan operasi.
Pada akhirnya pilihan akan melahirkan normal atau caesar sering dihadapi ketika mulai tampak ciri ciri kontraksi akan melahirkan dan terjadinya kendala atau komplikasi pada saat melahirkan yang tidak diprediksikan.(*/Inf)

