Makassar (ANTARA) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Sulawesi Selatan kembali menghadirkan Sulsel Great Sale sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi yang sempat mengalami kemunduran akibat pandemi COVID-19.
Sekretaris Disbudpar Sulsel Devo Khaddafi mengatakan kegiatan ini juga digelar dalam rangka memeriahkan hari jadi ke 353 Sulsel yang diperingati setiap 19 Oktober.
"Sementara Sulsel Great Sale bakal digelar hingga akhir bulan ini," ujarnya di Makassar, Senin.
Sulsel Great Sale kali ini turut melibatkan Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulsel dan Asosiasi Perjalanan Wisata (ASITA) Sulsel.
Kedua pihak ini akan memberikan penawaran menarik bagi masyarakat yang diharapkan berdampak positif pada pertumbuhan wisatawan di Sulsel.
Dalam kurun waktu Januari hingga Juni 2022, kunjungan wisatawan domestik di Sulsel mencapai 2,7 juta, sementara wisatawan mancanegara mencapai 7.700.
Devo menargetkan, pada akhir tahun ini jumlah wisatawan domestik bisa menembus angka 4 juta dan wisatawan mancanegara mencapai 10 ribu.
"Ini komitmen luar biasa, dan sasaran utama dari kegiatan ini adalah wisatawan, khususnya domestik. Jadi kami dorong kegiatan ini bagi pasar domestik untuk memicu jumlah wisatawan masuk ke Sulsel," katanya.
Ketua PHRI Sulsel Anggiat Sinaga mengaku jika pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan seluruh General Manager hotel berbintang yang ada di bawah naungan PHRI.
Mereka sepakat untuk memberikan promo serta potongan harga selama periode ulang tahun Sulsel
"Semua hotel terkhusus hotel bintang sangat menyambut kegiatan ini. Kami sepakat pada periode 14-31 Oktober, akan memberikan harga khusus," ucap Anggiat.
Dia berujar, selama periode itu, setiap hotel akan memberikan potongan harga hingga 25 persen. Namun, ini hanya berlaku untuk reservasi langsung ke masing-masing hotel tanpa melalui aplikasi.
"Dari harga spesial yang di-running, masyarakat akan dapat diskon 15 sampai 25 persen. Tapi ini tidak termasuk dalam OTA (Online Travel Agent), jadi tamu pasti akan kontak langsung ke hotel," katanya.
Selama periode itupun, GM Hotel Claro itu memprediksi akan ada kenaikan okupansi sekitar 3-6 persen.
Sementara itu, Ketua ASITA Sulsel, Didi L Manaba menyampaikan jika pihaknya juga menyiapkan paket khusus perjalanan wisata. Destinasinya adalah sejumlah desa wisata yang ada di Sulsel.
"Kami identifikasi di daerah Maros, Takalar, dan Jeneponto. Ini sementara kami survei. Totalnya ada 15 desa wisata," katanya.
Didi memastikan, harga paket yang ditawarkan selama pelaksanaan Sulsel Great Sale akan jauh lebih murah dibandingkan hari biasa.
"Harganya tidak mungkin sama dengan harga yang di luar sana. Kami siapkan spesial rate untuk paket wisata domestik," jelasnya.