Jakarta (ANTARA) - Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) selain terkenal dengan keindahan pesona alamnya juga memiliki ragam kuliner khas yang nikmat, salah satunya hidangan nyale.
Nyale merupakan hidangan spesial khas masyarakat setempat yang biasa dinikmati sekali dalam satu tahun, yakni pada Festival Bau Nyale yang tahun ini jatuh pada Februari.
"Saat waktunya tiba, masyarakat Lombok akan berbondong-bondong memburu Nyale di sejumlah pantai, salah satunya Pantai Seger Kuta," kata peneliti Ilmu Kajian Budaya Universitas Pendidikan Mandalika Lalu Ari Irawan, Jumat (10/2).
Hidangan itu bisa unik karena sedikit berbeda dengan kuliner di Lombok pada umumnya. Nyale adalah bahasa lokal untuk hewan sejenis cacing laut.
Hidangan laut itu bisa diolah menjadi berbagai santapan. Warga lokal biasa menyajikan nyale dalam bentuk pepes, goreng, atau menjadi hidangan berkuah santan.
Bak sashimi ala Jepang, beberapa dari mereka juga senang nyale mentah.
Rasa nyale cukup unik, aromanya serupa dengan makanan laut pada umumnya. Tekstur nyale yang telah dimasak mirip pula seperti hati ayam, dibalut dengan bumbu rempah khas Lombok yang pedas dan lezat.
Nyale bukan sekedar hidangan, masakan ini memiliki sejarah panjang yang berasal dari cerita legenda lokal "Putri Mandalika" yang dipercayai oleh masyarakat Lombok.
Putri Mandalika menceburkan diri ke laut akibat suatu permasalahan yang pernah ada pada masa kerajaan di Lombok. Konon setelah sang putri tenggelam di laut, muncul binatang kecil yang jumlahnya sangat banyak, yang kini disebut sebagai Nyale.
Masyarakat Lombok percaya bahwa binatang itu adalah jelmaan Putri Mandalika. Keteika Festival Bau Nyale tiba, mereka akan berlomba-lomba mengambil binatang itu sebanyak-banyaknya untuk diolah menjadi ragam hidangan sebagai simbol rasa cinta kasih.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Hidangan unik nyale khas Lombok, hanya ada setahun sekali
Berita Terkait
PLN Icon Plus dekatkan layanan internet untuk santri di Kota Makassar
Kamis, 28 Maret 2024 23:21 Wib
Mendag selidiki kembali maraknya perdagangan pakaian bekas impor
Kamis, 28 Maret 2024 12:53 Wib
Pelindo Regional 4 memprediksi puncak arus mudik H-4
Kamis, 28 Maret 2024 2:24 Wib
Telkomsel sediakan jaringan 4G di kapal Pelni mudik Lebaran
Rabu, 27 Maret 2024 22:16 Wib
Bank BTPN resmi mengakuisisi OTO dan SOF
Rabu, 27 Maret 2024 19:27 Wib
Mendag: Pemerintah hadirkan dua regulasi untuk industri pakaian domestik
Rabu, 27 Maret 2024 14:50 Wib
LKBN ANTARA dan Bank Maluku Malut jalin kerja sama layanan data keuangan
Rabu, 27 Maret 2024 14:28 Wib
Menparekraf : PPN 12 persen tidak menimbulkan gejolak pada usaha parekraf
Rabu, 27 Maret 2024 14:01 Wib