Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani menyatakan jika calon presiden berbeda, maka koalisi Indonesia bersatu (KIB) bubar dengan sendiri.
"Koalisi itu sesuatu yang formal, Kalau kemudian masing-masing nanti ternyata putusan pasangan calonnya berbeda, enggak usah perlu ada pernyataan formal. Bubar pun dengan sendirinya dan koalisi itu akan berakhir," katanya di di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu.
Dia menilai pembubaran koalisi tak perlu dilakukan secara formal. Poros partai politik (parpol) disebut bakal bubar dengan sendirinya jika anggota sudah memiliki visi misi yang berseberangan.
Kendati mengamini KIB berpeluang bubar, Arsul yakin koalisi ini masih bisa berjalan. Apalagi, kedua anggota KIB, yakni Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Golkar belum memutuskan dukungan untuk sosok calon presiden (capres) 2024.
"Tapi kan masih ada kemungkinan sama juga, karena kan baik Partai Golkar dan juga PAN masih terus melakukan komunikasi dengan berbagai pihak, termasuk dengan Ganjar dan PDIP," jelasnya.
Arsul tak membantah jika nasib KIB bergantung pada keputusan PAN dan Partai Golkar. Mengingat, PPP sudah lebih dulu memutuskan mendukung Gubernur Jawa Tengah (Jateng) sebagai capres.
"Golkar dan PAN sedang dalam proses mengambil keputusan, apakah keputusannya sama atau tidak sama itu yang nanti akan menentukan status KIB," katanya menegaskan.
Arsul kembali menekankan jika pembubaran KIB nantinya tidak akan diumumkan secara formal. Menurut dia, adanya perbedaan sikap politik dari setiap anggota cukup menginformasikan jika KIB resmi bubar.
Untuk diketahui, pendaftaran bakal capres dan cawapres dijadwalkan pada 19 Oktober hingga 25 November 2023.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu (UU Pemilu), pasangan capres dan cawapres diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.
Saat ini, ada 575 kursi di parlemen, sehingga pasangan capres dan cawapres pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Bisa juga pasangan calon diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PPP: Kalau capresnya beda KIB bubar dengan sendirinya
Berita Terkait
Arsul Sani mundur dari DPR -MPR sebelum dilantik sebagai hakim MK
Kamis, 18 Januari 2024 13:54 Wib
Presiden Jokowi melantik Arsul Sani jadi Hakim Konstitusi
Kamis, 18 Januari 2024 12:11 Wib
Arsul Sani akan dilantik sebagai Hakim Konstitusi di Istana Negara pada Kamis
Kamis, 18 Januari 2024 8:23 Wib
Paripurna DPR menyetujui Arsul Sani jadi calon hakim konstitusi
Selasa, 3 Oktober 2023 14:23 Wib
Anggota Komisi III DPR dukung KPK ajukan kasasi atas putusan bebas Gazalba Saleh
Rabu, 2 Agustus 2023 13:25 Wib
Arsul Sani : PPP bakal bahas potensi Ganjar Pranowo ke KIB
Jumat, 21 April 2023 16:55 Wib
Arsul Sani: Ganjar Pranowo berpeluang besar juga diusung PPP
Jumat, 21 April 2023 15:42 Wib
Waketum PPP: Pasangan Ganjar-Erick bisa dibawa ke forum musyawarah KIB
Senin, 27 Februari 2023 14:56 Wib