Makassar (ANTARA) - Sebanyak 100 pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Ultra Mikro bersaing dalam program Senyum Inkubasi yang digelar PT BRI di Makassar sejak Juni-September 2023.
Program Senyum Inkubasi UMKM ini merupakan program bersama antara BRI, Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNPM) yang turut menggandeng HaiBolu, penyedia jasa belajar penjualan secara online dan berbagi pengalaman.
Mentor HaiBolu pada Program Senyum Inkubasi Makassar Muhammad Hambali di Makassar, Jumat mengemukakan menjelaskan bahwa program ini adalah kompetisi bisnis untuk mencari pengusaha UMKM yang visioner dan membantu mereka memajukan bisnis bersama, maka sistem kurasi akan dilakukan hingga September mendatang.
"Jad Program ini akan mencari pelaku UMKM dari Ultra Mikro yang visioner dan antusias ingin membangun dan mengembangkan usahanya," kata Hambali.
Digelar di Rumah BUMN BRI, kegiatan pelatihan yang dikemas dengan kompetisi bisnis diikuti 100 UMKM yang berasal dari berbagai kabupaten di Sulawesi Selatan hingga luar Sulsel seperti Bulukumba, Mamuju, Majene, Sinjai, Takalar, Maros, Bone, Wajo dan lainnya.
Pelaku UMKM Ultra Mikro ini akan dikurasi menjadi 50 UMKM pada Juli nanti, kemudian dikurasi menjadi 15 UMKM pada Agustus mendatang hingga menyisakan tiga UMKM paling visioner pada September.
Hambali menguraikan bahwa penugasan evaluasi dilakukan dengan sejumlah penilaian, seperti kehadiran, semangat mengikuti pelatihan, praktek kegiatan, keaktifan dalam diskusi secara daring dan offline, partisipasi mengikuti materi di kelas dengan baik, hingga aktif pada program sesi satu per satu.
Senyum Inkubasi ini merupakan program paralel yang berlangsung di Jogjakarta, Manado dan Makassar. Tiga besar perwakilan kota akan dihadirkan pada demode dipasar UMKM, mereka hadir untuk persentase produk dan bertemu banyak UMKM.
"Rencananya akan digelar di Kalimantan. Mereka akan bertemu pelaku UMKM binaan tiga holding BUMN, BRI, Pegadaian dan PNPM," tambah Hambali.
Salah satu peserta datang dari Kabupaten Bone dengan waktu tempuh sekitar 3-4 jam lebih ke Kota Makassar. Ia bernama Anshar yang hadir pada pelatihan sesi pertama Program Senyum Inkubasi.
Selama dua hari berturut-turut, Anshar hadiri pelatihan meski harus Pulang-Pergi (PP) dari Bone ke Makassar untuk mengikuti pelatihan bertema "Why go online dan digital online".
Selanjutnya, ia juga hadir di hari berikutnya pada tema pelatihan "Finance-Arus Kas Keuangan".
Ketertarikannya jauh-jauh hadir ke Makassar karena merasa sangat membutuhkan ilmu tersebut untuk pengembangan usaha keripik ubi jalar yang ia rintis bersama adiknya.
"Kita butuh ilmunya, supaya produk kami semakin laku. Soal kompetisi, menjadi nilai tambah ikut kegiatan ini, yang penting saya mau belajar. Karena itu saya datang kesini (ikut pelatihan)," kata pria berusia 23 tahun ini.