Makassar (ANTARA) - Universitas Muslim Indonesia (UMI) melalui JK Centre melakukan riset bersama dengan National Universiti of Singapore (NUS) dan Universiti Malaya (UM) Malaysia khususnya terkait sejarah Bugis-Makassar.
Ketua JK Centre UMI Prof Dr Ir H Muh Hattah Fattah, di Makassar, Selasa menjelaskan ketersediaan manuscript melalui repository menjadi bagian yang penting dalam pengembangan kerja sama jangka panjang dengan NUS untuk menggali fakta dan sejarah secara autentik.
"Fakta sejarah Singapura banyak ditulis oleh orang Eropa pada era kolonial yang tidak dapat dipisahkan dari kepentingan kolonialisasi dan politik pada era tersebut sehingga perlu dikonfirmasi dengan fakta lain yang berasal perspektif Bugis-Makassar yang banyak mempengaruhi sejarah dan peradaban maritim di Singapura," ujarnya.
Baca juga: UMI Makassar dan IIU Malaysia gagas kerja sama energi terbarukan
Baca juga: Bupati undang Rektor UMI Makassar baca sejarah singkat lahirnya Jeneponto
Ia menjelaskan, penelitian UMI dengan NUS dan UM ini diharapkan menjadi salah satu kontribusi bersama untuk menggali lebih dalam peran dan budaya orang Bugis Makassar di nusantara.
Secara Institusi, penelitian ini menjadi salah satu langka nyata bagi kampus UMI untuk masuk ke dalam 30 besar kampus swasta terbaik di ASEAN.
Tempat terpisah, Sekjend JK Centre UMI, Awaluddin Syamsu MA TESOL., mengatakan, penelitian ini terbagi atas dua tim. Untuk di Indonesia tepatnya gabungan peneliti dari The Jusuf Kalla Research Center for Bugis-Makassar Cultural Studies yang disingkat dengan JK Center UMI dipimpin oleh Prof Muhammad Hattah Fattah.
Sementara tim peneliti dari UM, gabungan dosen UM dan peneliiti Bugis di Malaysia dipimpin oleh Prof Dr Mohd Roslan bin Mohd Nor. Penelitian Kerjasama antara UMI dan UM diharapkan selesai pada akhir tahun 2023.
Dosen Fakultas Sastra UMI ini menambahkan, saat ini kedua belah pihak sedang menggarap proposal penelitian bersama terkait Bugis-Makassar. Proposal ini diharapkan rampung sebelum bulan Oktober 2023.
"Setelah merampungkan proposal, telah disepakati untuk melakukan pertemuan antar kedua tim peneliti pada tanggal 5 Oktober 2023 di Kampus NUS, Singapura," ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: UMI riset bersama NUS dan Universiti Malaya Malaysia