Mahasiswa Murdoch University Teliti Kampanye Tamsil - Das`ad

Makassar, (ANTARA Sulsel) - Mahasiswa Murdoch University, Australia Barat, Muninggar Sri Saraswati, ingin meneliti cara kampanye Calon Wali kota dan Wakil Wali kota Makassar, Tamsil Linrung - Das`ad Latif.

Juru bicara Tamsil Linrung - Das`ad Latif, Muttaqien Yunus, di Makassar, Jumat, menyatakan pihaknya menyambut baik niat kandidat doktor Murdoch University tersebut.

"Kita sambut dengan baik dan kami akan bantu semaksimal mungkin untuk penelitian itu. Pesona kandidat Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar nomor urut enam itu tidak hanya di tingkat lokal dan nasional, bahkan duet tokoh nasionalis dan akademisi ini menarik perhatian sampai ke Australia," katanya.

Dalam penelitiannya, mahasiswa Program Doktoral di Pusat Penelitian Asia Murdoch University, Muninggar Sri Saraswati, bermaksud meneliti peran situs jejaring sosial dalam kampanye pemilihan umum di Indonesia, khususnya di Kota Makassar dan kandidat doktor itu memilih Tamsil-Das`ad sebagai ikon penelitian.

"Pemilihan wali kota Makassar dipilih sebagai representasi tingkat wali kota. Konteks penelitian ini ada dua hal. Pertama, perubahan kampanye pemilihan umum di Indonesia yang signifikan. Kedua perkembangan dan pemanfaatan Situs Jejaring Sosial yang pesat dan meluas," kata Muninggar Sri Saraswati.

Di antara 10 kandidat Wali Kota Makassar, pasangan Tamsil-Das`ad memang memaksimalkan jejaring sosial media sebagai alat untuk sosialisasi, bahkan "tageline" Nassami pernah menjadi "trending topic" Indonesia.

Saat ini sosial media yang digunakan relawan Tamsil-Das`ad untuk sosialisasi antara lain facebook, twitter, youtube dan website.

Sebanyak 10 pasangan calon wali kota dan wakil wali kota telah ditetapkan secara resmi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar Senin 22 Juli 2013.

Kesepuluh pasangan calon walikota Makassar tersebut adalah Supomo-Kadir, Danny Pomanto-Syamsu Rizal, Apiaty Amin Syam-Zulkifli Gani Otto, Rusdin Abdullah-Idris Patarai, dan Muhyina-Syaiful Saleh.

Selain itu, Adil Patu-Isradi Zainal, Erwin Kallo-Hasbi Ali, Irman Yasin Limpo-Busrah Abdullah serta Tamsil Linrung-Das`ad Latief.