Jusuf Kalla: Jangan isolasi Afghanistan dari pergaulan dunia
Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ke-10 dan Ke-12 RI Jusuf Kalla (JK) meminta untuk tidak mengisolasi Afghanistan dari pergaulan dunia karena kondisinya sekarang jauh lebih tenang dan aman dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Hal itu disampaikan JK di sela-sela kegiatan The Fifth EU Community of Practice on Peace Mediation 2023 (EU CoP 2023) di Kantor Komisi Uni Eropa, Brussel, Belgia, Kamis (19/10).
"Jangan mengisolasi Afghanistan sekarang dari pergaulan dunia," kata JK dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Ia menyinggung bahwa wanita dalam menjalankan aktivitas kesehariannya semakin terisolasi terutama di sektor pendidikan.
“Kalau toh ada yang perlu disoal adalah masalah kondisi wanita yg tidak dibolehkan memperoleh pendidikan," ujarnya.
Tak hanya itu, kondisi perekonomian negara ini kian terpuruk. Untuk itu, mereka harus meyakinkan investor bahwa Afghanistan negara yang aman.
"Tanpa rasa aman dan nyaman, tak akan ada investasi dari sejumlah negara yang akan masuk," jelas JK.
JK mengingatkan bahwa semua pihak harus menjaga agar tidak ada lagi perang saudara di sana. Pasalnya, negara dengan julukan 'Kuburan Para Penguasa' itu masih banyak memiliki kelompok perlawanan yang bersenjata.
Sementara itu, utusan khusus Uni Eropa untuk Afghanistan, Tomas Niklasson mengaku bahwa pihaknya membutuhkan masukan dari JK karena dianggap memiliki pengalaman dan komunikasi yang baik dengan seluruh komponen masyarakat dan pemerintah di Afghanistan selama ini.
"Pihak Uni Eropa sendiri mengharapkan JK datang kembali ke Kabul dalam waktu dekat ini, agar tetap aktif memberi perhatian dan kerja nyata untuk kebaikan Afghanistan," ungkap Tomas.
Pihak EU mengharapkan kerja sama dengan JK untuk menyelesaikan masalah Afghanistan.
Hal itu disampaikan JK di sela-sela kegiatan The Fifth EU Community of Practice on Peace Mediation 2023 (EU CoP 2023) di Kantor Komisi Uni Eropa, Brussel, Belgia, Kamis (19/10).
"Jangan mengisolasi Afghanistan sekarang dari pergaulan dunia," kata JK dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Ia menyinggung bahwa wanita dalam menjalankan aktivitas kesehariannya semakin terisolasi terutama di sektor pendidikan.
“Kalau toh ada yang perlu disoal adalah masalah kondisi wanita yg tidak dibolehkan memperoleh pendidikan," ujarnya.
Tak hanya itu, kondisi perekonomian negara ini kian terpuruk. Untuk itu, mereka harus meyakinkan investor bahwa Afghanistan negara yang aman.
"Tanpa rasa aman dan nyaman, tak akan ada investasi dari sejumlah negara yang akan masuk," jelas JK.
JK mengingatkan bahwa semua pihak harus menjaga agar tidak ada lagi perang saudara di sana. Pasalnya, negara dengan julukan 'Kuburan Para Penguasa' itu masih banyak memiliki kelompok perlawanan yang bersenjata.
Sementara itu, utusan khusus Uni Eropa untuk Afghanistan, Tomas Niklasson mengaku bahwa pihaknya membutuhkan masukan dari JK karena dianggap memiliki pengalaman dan komunikasi yang baik dengan seluruh komponen masyarakat dan pemerintah di Afghanistan selama ini.
"Pihak Uni Eropa sendiri mengharapkan JK datang kembali ke Kabul dalam waktu dekat ini, agar tetap aktif memberi perhatian dan kerja nyata untuk kebaikan Afghanistan," ungkap Tomas.
Pihak EU mengharapkan kerja sama dengan JK untuk menyelesaikan masalah Afghanistan.