Makassar (ANTARA) - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A Dalduk dan KB) Provinsi Sulawesi Selatan bersama United States Agency for International Development (USAID) Erat menggelar lokakarya integrasi program dan kebijakan penurunan stunting.
"Bekerja sama dengan USAID Erat kita siap mengatasi permasalahan stunting," kata Kepala Dinas P3A Dalduk dan KB Sulsel Andi Mirna di Makassar, Rabu.
Saat ini, Pemprov Sulsel mengembangkan dan memanfaatkan aplikasi Inzting yang ditetapkan sebagai alat dalam pengelolaan data stunting di tingkat daerah.
Lokakarya ini untuk menghasilkan buku manual aplikasi tersebut agar dalam pengoperasian menjadi lebih mudah digunakan oleh daerah dan selanjutnya mampu menetapkan sejumlah program tepat sasaran dalam percepatan penanganan stunting.
Pada kesempatan ini, Andi Mirna menyoroti keterlambatan pelaporan stunting dari sejumlah daerah dengan alasan yang tidak dapat diterima sehingga diperlukan langkah konkret untuk meningkatkan disiplin pelaporan, termasuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada pihak terkait mengenai urgensi dan kepentingan laporan stunting secara tepat waktu.
Ia memberikan saran agar tim teknologi informasi mengumpulkan laporan dari setiap kabupaten, lalu menggabungkan menjadi satu laporan bersama-sama.
"Hal Ini tentu akan memudahkan analisis dan evaluasi data stunting secara menyeluruh, serta meminimalisir kemungkinan kesalahan atau tidak akuratnya sebuah data," ujarnya
Untuk memastikan kesinambungan dan keseragaman data, ia berharap, pada kegiatan selanjutnya turut melibatkan Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai langkah penting dalam upaya penanggulangan stunting.
"Dengan melibatkan BPS kita dapat mencapai satu persepsi atau pemahaman bersama terkait pengumpulan, pengolahan, dan interpretasi data mengenai stunting," ujarnya.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: DP3A Sulsel- USAID Erat gelar lokakarya integrasi program stunting